Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 26 Feb 2025, 01:00 WIB

Pupuk, Kunci Mencapai Ketahanan Pangan Nasional dan Global

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyerahkan penghargaan Green Leadership kategori Utama kepada Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam ajang Anugerah Lingkungan Proper Tahun 2024 di Jakarta, Senin (24/2).

Foto: ANTARA/HO-Humas Pupuk Indonesia

LEMBAGA Pangan dan Pertanian dunia atau Food Agriculture Organization (FAO) melaporkan jumlah penduduk dunia yang menghadapi kerawanan pangan akut pada 2023 melonjak jadi 282 juta orang, sedangkan yang diambang kelaparan lebih dari 700 ribu orang. Terkini, Jepang, Malaysia dan Filipina mengumumkan darurat pangan di negara mereka. 

Jepang pertama kali dalam sejarah, melepaskan 210 ribu ton beras dari satu juta ton cadangan daruratnya akibat lonjakan harga ekstrem. Harga beras di negeri Sakura itu melonjak 82 persen dalam setahun, dari 2.023 yen per kilogram (kg) menjadi 3.688 yen per kg atau 393 ribu rupiah karena dampak gelombang panas ekstrem yang merusak produksi dan mengganggu distribusi.

Sementara di Malaysia, kelangkaan beras lokal memicu lonjakan harga dan mengakibatkan masyarakat panik. Filipina sendiri telah menetapkan status darurat ketahanan pangan sejak awal Februari 2025 karena kenaikan harga beras 24,4 persen, tertinggi dalam 15 tahun terakhir.

Menyikapi fenomena di tiga negara tersebut, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan kejadian itu sebagai alarm (penanda dini) bagi Indonesia untuk bertindak cepat menjaga ketahanan pangan. Ancaman krisis pangan global yang dipicu perubahan iklim dan ketidakstabilan distribusi harus diantisipasi dengan mempercepat swasembada beras serta memperkuat cadangan pangan nasional.

Guru Besar Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dwijono Hadi Darwanto baru-baru ini mengatakan salah satu tantangan dalam memacu swasembada pangan adalah produktivitas lahan pertanian yang semakin menurun. Oleh sebab itu, penting melakukan perbaikan infrastruktur pertanian seperti irigasi dan meningkatkan input penunjang berupa bibit unggul dan pupuk yang memadai.

Dalam konteks ketahanan pangan global, ketersediaan pupuk secara luas sangat penting, karena dengan tersedianya kembali nutrisi yang dibutuhkan tanaman, maka produktivitas akan kembali meningkat di berbagai negara yang akan membantu mengurangi kelaparan dan memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat.

Dengan memastikan ketersediaan pupuk yang memadai, pemerintah dan lembaga terkait telah mendukung petani untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai ketahanan pangan nasional.

Produsen Terbesar

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi baru-baru ini mengatakan melalui kerja keras dan inovasi teknologi, Pupuk Indonesia terus meningkatkan kontribusinya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.

Seiring dengan visi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan swasembada pangan, Pupuk Indonesia terang Rahmad terus memperkuat perannya sebagai produsen pupuk berkualitas. Selama 2024 hingga awal 2025, perseroan sudah mencatatkan berbagai pencapaian strategis seperti digitalisasi layanan, penyaluran pupuk bersubsidi yang tepat waktu, hingga revitalisasi pabrik.

Dengan kapasitas produksi mencapai 14,6 juta ton, Pupuk Indonesia papar Rahmad merupakan produsen pupuk berbasis nitrogen terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Beberapa upaya yang ditempuh antara lain pembangunan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda, pabrik NPK Phonska V Pupuk Petrokimia Gresik, dan revitalisasi pabrik III-B milik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).

Jika revitalisasi rampung sesuai target pada 2027, maka pabrik akan memiliki kapasitas produksi 445 ribu ton amonia dan 907 ribu ton urea per tahun, sehingga mampu mendukung program percepatan swasembada pangan.

Rahmad pun optimis, melalui strategi yang terarah, Pupuk Indonesia terus memainkan peran sentral dalam industri pupuk dan petrokimia baik di skala nasional maupun di kancah global.

Redaktur: Vitto Budi

Penulis: Vitto Budi

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.