Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 10 Des 2022, 00:00 WIB

Pulau Tunda, Wisata Bahari Kaya Pesona di Utara Banten

Foto: Istimewa

Pulau Tunda yang tenang bisa menjadi pilihan wisata bahari yang tidak jauh dari Jakarta. Nusa yang asri kaya pesona berupa pasir putih, aneka spesies hutan mangrove, terumbu karang, dan tumbuhan lamun ini akan menyegarkan pikiran kita.

Bagi yang ingin piknik di pulau dekat Jakarta tapi bukan di Pulau Seribu, mungkin Pulau Tunda bisa menjadi pilihan. Pulau yang berada diKecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten ini menurut situs Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki luas 289,79 hektare.

Pulau tersebut merupakan salah satu pulau terbesar dari 17 pulau yang ada di wilayah itu. Wilayah ini terdiri dari satu desa yaitu Wargasara yang terbagi dalam dua kampung yaitu Kampung Timur dan Kampung Barat.

Asal namanya berasal dari kata "penundaan", hal ini karena Pulau Tunda sering digunakan sebagai tempat transit barang-barang yang akan diangkut oleh kapal. Desa tersebut awalnya bernama Desa Tunda sebelum diganti menjadi Wargasara yang memiliki arti hukum sara.

Berdasarkan data 2012, warga Pulau Tunda mencapai 1.115 jiwa, berasal dari 364 kepala keluarga (KK). Mereka adalah orang-orang yang hidup secara turun temurun di tempat itu. Namun mereka dulunya berasal dari Kecamatan Pontang masih di Kabupaten Serang.

Mata pencaharian mereka adalah nelayan (80 persen), petani (10 persen), dan lain-lainya (10 persen). Sayangnya dari jumlah KK yang ada sekitar 200 berada dalam kondisi ekonomi prasejahtera. Artinya kehidupan nelayan yang menjadi andalan belum memberi kesejahteraan.

Mereka mencari ikan dengan cara memancing mengandalkan perahu tradisional. Jumlah armada yang ada mencapai 73 kapal. Untuk satu kapal penangkap ikan diawaki oleh 3 hingga 4 orang ABK. Hasil tangkapan mereka adalah tongkol, ikan kuwe, kerapu, dengan hasil skala kecil.

Secara geologi, Pulau Tunda terbentuk karena aktivitas vulkanik. Material pulau berasal dari endapan beku lava. Dari sisi kontur, pulau ini cukup datar. Topografi daratannya hanya 0 -3 mdpl. Bagian timur pulau lebih tinggi 1 - 2 meter dari bagian baratnya.

Pada bagian timur dan selatan pulau, tumbuh hutan mangrove. Ada beberapa spesies mangrove yang tumbuh di kawasan tersebut adalahBruguiera gymnorrhiza,Ceriops decandra,Rhizophora apiculata,Rhizophora mucronata,Rhizophora stylosa,Sonneratia caseolaris, danXylocarpus granatum.

Secara umum lahan di Pulau Tunda didominasi oleh semak belukar, hanya sekitar 10 hektare lahan yang dijadikan area untuk perumahan dan fasilitas umum. Dalam jumlah terbatas, pulau ini dimanfaatkan untuk pertanian hortikultura seperti cabai, terong, bayam, dan tanaman lain yang lebih keras adalah kelapa, sukun, jambu air, dan lainnya.

Perairan Pulau Tunda ditumbuhi lamun. Total luas lamun di Pulau Tunda yaitu 11,14 hektare dengan 0,004 hektare untuk lamun jarang, 0,235 hektare untuk lamun sedang, 0,015 hektare untuk lamun padat, dan 10.886 hektare untuk lamun sangat padat. Berdasarkan kriteria baku Kepmen Lingkungan Hidup 200 tahun 2004, lamun yang berada di Pulau Tunda termasuk dalam kategori kaya atau sehat.

Laporan penelitian Nunung Noer Aziizah, Vincentius P Siregar, dan Syamsul Bahri Agus dari Institut Pertanian Bogor (IPB), ada lima jenislamunlokasi tersebut. Spesies dimaksudah adalahEnhalus acoroides,Cymodocea rotundata,Cymodoceaserrulata,Thalassia hemprichii, danHalophila ovalis. Masing-masing jenismemilikikarakteristikberbeda.

Menurut Prosiding Seminar Nasional Ekosistem Perairan Teluk Lada dan Pulau Tunda Tahun 2017, kondisiekosistemterumbukarangbagianutaradantenggaradariPulauTunda memilikipenutupankaranghidupyangbaik. Maka tidak heran pulau ini cocokuntuklokasiwisata bahari.

Jenis ikan karang hidup yang ditemukan pada lokasi pengamatan Pulau Tunda antara lainAcropora,Ctenactis,Cyphastrea,Echinopora,Favia,Favites,Fungia,Galaxea,Goniastrea,Goniopora,Hydnopora,Leptoseris,Lobophyllia,Merulina,Montastrea,Montipora,Pachyseris,Pavona,Pectinia,Platygyra,Porites,Psammocora,Sandallolitha,Seriatopora, danSymphyllia.

Jenis sarana transportasi yang ada di Pulau Tunda terdiri dari transportasi darat dan transportasi laut. Sarana transportasi darat meliputi sepeda motor, sepeda, gerobak motor. Jalan desa cukup mulus berupapaving blockyang dibangun pada 2008.

Di Pulau Tunda terdapat dua pembangkit tenaga listrik yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 35 KW. Selain itu di sini terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Sumber air tawar Pulau Tunda cukup melimpah. Cukup menggali sumur sedalam 1-4 meter sudah didapatkan air tawar bersih yang tidak terasa payau. Air ini bisa didapat sepanjang tahun entah itu musim hujan atau kemarau.

Cara Menuju Pulau

Untuk menuju Pulau Tunda juga tak sulit. Perjalanan darat dari Jakarta kendaraan diarahkan ke Pelabuhan Karangantu, di Kabupaten Serang, melalui tol Jakarta - Merak. Dari Pelabuhan Karangantu selanjutnya melakukan perjalanan laut sejauh 27,8 kilometer menuju dermaga di Pulau Tunda.

Untuk menuju Pulau Tunda bisa menyewa perahu nelayan yang difungsikan sebagai transportasi wisata selain mencari ikan. Harga sewa 1 perahu dengan kapasitas hingga 25 penumpang antara 1,5 juta - 2 juta rupiah per kapalnya untuk perjalanan pergi ke pulau.

Namun akses kapal ke Pulau Tunda paling murah dari Dermaga Karangantu adalah dengan menumpang kapal Tunda Ekspres. Jadwal kapal ini adalah berangkat pada siang hari jam 1 siang dan berangkat dari Pulau Tunda ke Dermaga Karangantu jam 7 pagi.

Jadwal kapal berlayar hanya pada hari Senin, Rabu dan Sabtu. Lama perjalan tersebut selama 2 jam dengan ongkos tiket sekali perjalanan sebesar 50 ribu rupiah. Cukup ekonomis untuk menikmati wisata bahari di pulau nan jauh.

Sesampainya di Pulau Tunda tidak perlu khawatir untuk mencari tempat menginap. Penduduk sudah mulai banyak membukahomestay, beberapa diantaranya adalah bernama Flamboyan, Mangrove, Kinkit, Santigi, Bogem, Nyamplung, Tuzkia, Ketapang, Perlindungan, Waruh, Jalar 1 dan 2. Bisa juga menyewa satu rumah berkapasitas 25 orang dengan biaya sewa 350 ribu rupiah per malam.

Jika ingin lebih personal, bisa memilihprivate cottageyang lokasinya di pinggir laut dan jauh dari perkampungan warga dan dekat laut. Dilengkapi diesel pribadi,cottagetersebut punya tiga kamar tidur ber-AC, kipas angin, dan dapur.

Untuk urusan makanan pun tak perlu bingung, sebab sudah ada warung yang menjual makanan dengan harga relatif terjangkau, sekitar 25 ribu rupiah per porsi. Tak rumah makan penginapan, di Pulau Tunda pun sudah tersedia toilet di mana-man yang cukup bersih.

Pulau ini memiliki oleh-oleh khas seperti kerupuk ikan, bontot, ikan bakar, dan keripik sukun. hay/I-1

Spot Foto Hutan Mangrove di Senja Kala yang Epik

Kondisi Pulau Tunda yang luas dan masih sepi bisa menjadi pelarian dari aktivitas menjemukan di kota. Di pulau ini pengunjung bisa melakukantrekkingdengan menyusuri perkebunan warga, melewati semak belukar, dan berjalan di sepanjang pantai dengan pasir putihnya dan terumbu karang mati yang berserakan.

Area pepohonan kelapa yang berjajar di sepanjang pantai semakin menambah kesan berwisata di pulau tropis yang privat. Berinteraksi di perkampungan penduduk di Desa Wargasara, yang berada di sebelah utara pelabuhan timur dan barat sambil menikmati aneka jajanan yang dijual menjadi pengalaman tersendiri.

Di sisi selatan pantai Pulau Tunda terutama bagian timur terdapat hutan mangrove. Ini menarik untuk memperkaya wawasan tentang mangrove. Apalagi tumbuhan ini memiliki banyak spesies beberapa yang ada di pulau tersebut adalahBruguiera gymnorrhiza,Ceriops decandra,Rhizophora apiculata,Rhizophora mucronata,Rhizophora Stylosa,Sonneratia caseolaris, danXylocarpus granatum.

Setelah puas mengeksplorasi, bisa dilanjutkan dengan beristirahat. Bersantai di bawah pohon rindang setelah menjelajahi pulau atau rebahan di dalam tenda. Tempat ini memang terbuka bagi wisatawan yang ingin berkemah sebagai cara menginap yang hemat ongkos.

Untuk melakukansnorkelingtidak perlu repot membawa alat. Beberapa penduduk atau pengelolahomestaymemiliki peralatan snorkel yang bisa disewa, dengan tarif 50 ribu rupiah. Dengan peralatan ini sudah bisa menikmati keindahan terumbu karang dan biota laut lainnya seperti ikan.

Seperti diuraikan dalam beberapa penelitian, kondisi terumbu karang Pulau Tunda masih cukup terjaga dari kerusakan. Titik terbaik untuk menikmati pemandangan bawah laut adalah di sebelah barat atau timur pulau.

Jika berlibur di Pulau Tunda sebaiknya antara Juli hingga September. Pada waktu itu jika beruntung bisa melihat kawanan lumba-lumba. Pemandangan epik ini menjadi bonus selama berada di perairan ini. Gelombang yang tenang pada periode membuat wisatawan dengan nyaman menikmati pulau dan lautnya.

Bagi yang hobi memancing pulau Tunda Tunda bisa menjadi pilihan. Memancing di pulau ini semakin asyik karena ditemani laut biru dan pemandangan pesisir pantai dengan pasir putih dan pepohonan hijau nan asri.

Berbagai teknik mancing bisa diterapkan ketika mancing di perairan ini mulai darijigginghingga dasaran (bottom fishing). Namun teknik terakhir lebih sering digunakan karena dari segi efektifitas mendapatkan ikan. Dengan umpan cumi dan udang dijamin akan mendapat ikan.

Apalagi di sini terdapat rumpon untuk tempat hidup dan berlindung ikan. Pada 26 April 1996, Presiden Indonesia kedua, Soeharto, pernah berkunjung ke Pulau Tunda. Saat itu ia membenamkan rumpon atau rumah ikan sebanyak 15 unit, yang disebar di sebelah selatan Pulau Tunda.

Harapannya nelayan Pulau Tunda tidak perlu jauh-jauh menangkap ikan, sambil mengedukasimasyarakat akan pentingnya terumbu karang dan membuat rumpon sebagai sumber ikan kecil yang akan mendatangkan ikan predator yang lebih besar. Pada gilirannya akan berdampak pada kesejahteraan nelayan di Pulau Tunda.

Bagi pecinta foto-foto, beberapa spot di pulau ini menawarkan latar epik. Foto bawah laut, hutan mangrove, dermaga, pepohonan kelapa, dan pasir putih bisa dipilih. Titikpaling menarik untuk foto adalah pohon mangrove di tengah perairan. Pengambilan pada waktu senja di tempat ini menghasilkan foto paling epik selama berada di Pulau Tunda.

Kombinasi pohon mangrove dengan langit senja berwarna jingga dan biru ini bisa sekaligus menjadi menjadi latar foto yang dramatis. Oleh karenanya tunggu apa lagi,jangan menunda untuk datang di Pulau Tunda. hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.