Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 09 Apr 2020, 03:00 WIB

Proyek 'Flyover' di Jakarta Tetap Berjalan

Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Beberapa proyek infrastruktur di Ibu Kota Jakarta tetap berjalan selama pemberlakuan Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Jumat (10/4).

"Ada empat proyek strategis daerah terus berlanjut, di antaranya jembatan layang (flyover/FO) Cakung, Jakarta Timur, FO Tanjung Barat, dan FO Lenteng Agung-IISIP Jakarta Selatan. Sementara satu proyek lagi underpass (jalan bawah tanah) Senen Extension, Jakarta Pusat," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, di Jakarta, Rabu (8/4).

Menurutnya, pembangunan pekerjaan konstruksi itu mengedepankan protokol konstruksi dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pencegahan Covid-19. Dia mengatakan pihaknya juga mengeluarkan Surat Edaran bernomor 14/SE/2020 tentang Protokol Pencegahan Covid-19 pada 23 Maret 2020 lalu. Surat ini dikeluarkan untuk menindaklanjuti protokol pencegahan Covid-19 di proyek konstruksi.

Protokol tersebut, lanjutnya, diberlakukan pada proyek-proyek di lingkungan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, khususnya pada kegiatan di bidang jalan dan jembatan pada Dinas Bina marga DKI. Sebab keberadaannya langsung berhubungan dengan keselamatan konstruksi, di antaranya keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik dan keselamatan lingkungan dalam setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi.

"Dalam pelaksanaan protokol harus dibentuk Satuan Sugas (satgas) Pencegahan Covid-19 pada masing-masing pekerjaan dan penyediaan fasilitas kesehatan di lapangan," imbuhnya.

Terkait pembentukan Satgas Pencegahan Covid-19 yang beranggotakan Direksi Pekerjaan, Konsultan Pengawasan/Konsultan Manajemen Konstruksi dan Penyedia Jasa Konstruksi, akan ditetapkan lebih lanjut dengan Surat Tugas dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Jalan dan Jembatan. "Sampai sekarang proyek masih terus berjalan, bahkan melampaui rencana. Berdasarkan rencana sampai 4 April 2020 progres sudah mencapai 28,0763 persen, sementara realisasi di lapangan sudah 36,8576 persen," jelasnya.

Dia juga menginstruksikan kepada kontraktor untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Covid-19 yang menangani proyek pemerintah daerah. Hal itu sebagaimana surat Direktorat Jendral Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Dinas Bina Marga DKI.

Nantinya, Satgas tersebut berjumlah paling sedikit lima orang. Terdiri dari Ketua merangkap anggota dan empat anggota yang mewakili pemilik/pengguna/penyelenggara, konsultan, kontraktor, sub-kontraktor, vendor supplier. Kemudian Satgas tersebut memiliki tugas bertanggung jawab dan kewenangan melakukan sosialisasi, edukasi, promosi teknik, metode pencegahan Covid-19 dan pemeriksaan yang berpotensi terinfeksi corona pada semua orang di lingkup proyek. "Iya surat tersebut dari Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR. Kontraktor wajib menyediakan ruang klinik di lapangan yang dilengkapi dengan sarana kesehatan memadai, seperti tabung oksigen, pengukur suhu badan, pengukur tekanan darah, obat-obatan dan petugas medis," ucapnya.

Kontraktor juga diwajibkan memiliki kerjasama operasional perlindungan kesehatan dan pencegahan Covid-19 dengan rumah sakit atau puskesmas terdekat . Bahkan kontraktor juga harus menyediakan pencuci tangan dengan sabun disinfektan, tisu, masket di kantor dan lapangan proyek. "Satgas juga harus memasang poster digital mamupun ffisik tentang imbauan/anjuran pencegahan Covid-19, seperti mencuci tangan, memakai masker dan sebagainya. Masker dipasang di tempat strategis atau mudah terlihat di tempat proyek," tegasnya.

Selain itu, ucapnya, Satgas wajib melarang pekerja yang terindikasi sakit dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius untuk beraktivitas di lokasi proyek. Apabila ditemukan karyawan baik jabatan manager, arsitek, mandor maupun pekerja bangunan yang terpapar virus Covid-19, petugas medis wajib mengevakuasinya dan menyemprot cairan disinfektan di tempat fasilitas, pegangan dan peralatan kerja.

Hingga saat ini, realisasi proyek FO Tanjung Barat telah mencapai 35,06 persen; FO Cakung realisasi proyek mencapai 36,21 persen; FO Lenteng Agung realisasinya sudah 47,15 persen dan underpass Senen Extension sudah 29,00 persen.

Adapun untuk anggaran keseluruhan proyek yang dibangun dari September 2019 dan ditargetkan Desember 2020 senilai 736 miliar rupiah dengan skema multiyears atau tahun jamak. Untuk proyek FO Tanjung Barat menelan biaya sekitar Rp 163 miliar rupiah, FO Cakung 261 miliar rupiah, FO Lenteng Agung - IISIP 143 miliar rupiah dan underpass Senen Extension Rp 169 miliar. Bila ditotal dana yang dibutuhkan itu sekitar 736 miliar rupiah.

pin/P-5

Redaktur: M Husen Hamidy

Penulis: Peri Irawan

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.