Prospek Perekonomian | Pemerintah dan BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen
Dia menyebutkan pandemi Covid-19 sebetulnya tidak lagi mengurangi aktivitas mobilitas masyarakat, tetapi inflasi dalam satu semester tahun ini yang mencapai 3,19 persen year to date atau jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,74 persen cukup menghambat belanja masyarakat. "Apalagi sumbangan terbesar inflasi tersebut berasal dari bahan makanan yang menjadi basket terbesar konsumsi masyarakat menengah ke bawah," katanya.
Perlambatan konsumsi masyarakat tercermin pada pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) kuartal kedua yang sebesar 8,96 persen atau melambat dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 12,46 persen.
Dampak kenaikan harga kebutuhan pokok dan potensi resesi di berbagai negara termasuk tujuan ekspor Indonesia dapat berdampak kecil pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, selama pemerintah dan bank sentral membuat kebijakan yang akomodatif untuk menjaga pertumbuhan ekonomi domestik.
Jaga Inflasi
Menurutnya, pemerintah perlu membuat kebijakan untuk menjaga laju inflasi agar tetap berada di bawah 5 persen di 2022, khususnya yang disumbangkan oleh harga yang diatur pemerintah atau administered price, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya