![Produksi Nasional Perlu Dipacu untuk Substitusi Impor](https://koran-jakarta.com/images/article/phpuahpxe_resized.jpg)
Produksi Nasional Perlu Dipacu untuk Substitusi Impor
![Produksi Nasional Perlu Dipacu untuk Substitusi Impor](https://koran-jakarta.com/images/article/phpuahpxe_resized.jpg)
Apabila, di saat yang sama ekspor tertekan oleh perlambatan global maka defisit neraca perdagangan akan semakin melebar, sehingga hasil akhirnya akan mereduksi pertumbuhan.
"Maka secara teoritis, memacu kenaikan produksi nasional untuk substitusi impor adalah jawabannya. Namun, itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu upaya kuat dari pusat sampai daerah," kata Suharto, ketika dihubungi, Senin (11/3).
Menurut dia, Indonesia bisa dikatakan baru membenahi paradigma ekonomi dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya, ekonomi selalu didorong oleh konsumsi (sisi permintaan) dan cenderung mengabaikan pembangunan sektor produksi (sisi penawaran).
Artinya, ibarat memulai bisnis, Indonesia belum bisa memetik hasil apalagi balik modal. "Jadi, ke depan menjaga stabilitas ekonomi saja akan menjadi pekerjaan sulit, mengingat harga-harga komoditas juga akan tertekan karena penurunan permintaan dari Tiongkok," papar Suharto.
Terkait dengan perlambatan global, Organisasi Negara untuk Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/ OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2019 menjadi 3,3 persen, dari sebelumnya 3,5 persen.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya