Produksi Film Anak Indonesia Minim, Hasil Riset Temukan Solusinya
Film anak-anak "Petualangan Sherina".
Peran sekolah dalam memproduksi film anak akan membuka peluang pembelajaran secara lebih luas. Sebab, film dengan metode produksi ramah anak akan membantu program peningkatan literasi anak yang tidak terbatas pada kemampuan baca-tulis, tetapi juga literasi informasi.
Pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaksana KLA juga dapat membuat program kolaborasi dengan masyarakat, pihak swasta (PH, sponsor, donatur), maupun perguruan tinggi (misalnya sekolah film). Dengan demikian, upaya menyediakan tontonan ramah anak sesuai dengan haknya menjadi hal yang disadari masyarakat dan diwujudkan sebagai tanggung jawab bersama.
Emmanuel Kurniawan, Peneliti Pusat Sejarah dan Etika Politik (PUSdEP), Pusat Sejarah dan Etika Politik (PUSdEP) Universitas Sanata Dharma dan Lukas Deni Setiawan, Dosen, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya