Produk UMKM Lokal Harus Diprioritaskan
Selain mendesak e-commerce memasarkan produk lokal, pemerintah juga perlu mendorong peningkatan kualitas UMKM bernilai tinggi sehingga dapat memperkuat daya saing mereka.
JAKARTA - Perusahaan e-commerce di Indonesia harus betul-betul memberikan prioritas besar bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri, dalam berbagai platform pasar digital mereka. Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong perkembangan UMKM yang selama ini diklaim menjadi penggerak utama pemulihan ekonomi nasional.
"Barang penjualan online (daring) dan juga pelaku UMKM dalam negeri mesti dapat perlindungan. Tidak boleh pelaku UMKM dalam negeri tersisihkan produknya karena produk-produk luar negeri," kata Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina, dalam rilis di Jakarta, akhir pekan lalu.
Apalagi, Nevi mengingatkan bahwa e-commerce akan menjadi terdepan dibandingkan dengan pola perdagangan konvensional. Hal tersebut dinilai selaras dengan prediksi Kementerian Perdagangan yang memperkirakan nilai e-commerce di Indonesia semakin meningkat untuk produk utama dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Bahkan, transaksi e-commerce pada 2023 meningkat sebesar 32,4 persen dari 2019.
"Saya mengharap pemilik marketplace (lokapasar) dapat berperan besar dalam mendorong para pelaku usaha khususnya UMKM untuk melakukan digitalisasi. Jangan sampai ada praktik monopoli," kata Nevi.
Menurut dia, bila memang produk dari luar itu sungguh tidak diproduksi di dalam negeri, tentu tidak menjadi masalah, bahkan mungkin sebagian pihak merasa dimudahkan. Akan tetapi, lanjutnya, ada produk-produk yang seharusnya mampu diproduksi dalam negeri seperti kerajinan, aksesori atau pakaian, para pelakunya mesti dapat kemudahan dengan beberapa prioritas promosi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya