Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan Tutup Usia, Tinggalkan Warisan Senilai Rp 2000 Triliun

Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan tutup usia pada Jumat (13/5). Kabar duka ini disampaikan langsung melalui kantor berita Emirates, WAM. Untuk memperingati kematian sang presiden, Uni Emirat Arab memberlakukan masa berkabung nasional selama 40 hari. Seluruh kementerian, departemen, entitas federal dan lokal, maupun sektor swasta diliburkan selama 3 hari. Pengibaran bendera setengah tiang mulai hari ini, Jumat.

"Kementerian Kepresidenan turut berduka cita atas meninggalnya Presiden UEA, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, pada hari Jumat, 13 Mei 2022, dengan mengharap ridho Allah SWT. Semoga alm. tenang di keabadian dan orang-orang UEA diberikan kesabaran dan penghiburan. Masa berkabung nasional selama empat puluh hari dengan pengibaran bendera setengah tiang mulai hari ini, kementerian mengumumkan, menambahkan bahwa pekerjaan akan ditangguhkan di semua kementerian, departemen, dan entitas federa lokas, serta sektor swasta selama tiga hari." Tulis WAM.

Sheikh Khalifa wafat pada usia 73 tahun setelah berjuang melawan penyakit yang telah diderita selama beberapa tahun terakhir.

Presiden Sheikh Khalifa dilantik sebagai presiden kedua UEA pada tahun 2004 untuk menggantikan ayahnya, Sheikh Zayed al Nahyan yang meninggal dunia. Ia menjadi presiden kedua negara itu dan pemimpin ke-16 Abu Dhabi.

Salah satu tempat yang diambil dari nama mendiang presiden UEA, adalah Burj Khalifa, gedung pencakar langit tertinggi di dunia yang menembus awan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih karena pemerintah UEA telah membebaskan Dubai dari utangnya.

Sepeninggal Sheikh Khalifa, keluarga kerajaan Abu Dhabi dirumorkan memiliki kekayaan senilai £120 miliar atau setara dengan 2.000 triliun. Tak hanya itu saja, Sheikh Khalifa juga diketahui memimpin Otoritas Investasi Abu Dhabi yang mengontrol aset senilai lebih dari £571 miliar.