Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 18 Jan 2025, 06:15 WIB

Pemandangan “Raja Ampat” dari Puncak Kompe

Foto: Dinas Pariwisata Provinsi Riau

Bagi masyarakat Kabupaten Kampar tidak perlu jauh-jauh ke keluar kota atau pulau untuk menikmati pemandangan seperti Raja Ampat di Provinsi Papua Barat. Mereka memiliki danau dengan pulau-pulau dan daratan yang menyirip ke perairan Waduk Koto Panjang.

1737127462_249ee8ebd4cddf6a9d05.jpeg

Untuk menikmati pemandangan ini titik terbaiknya ada di Puncak Kompe yang berada di jalur jalan nasional. Lokasinya berada di Jalan Raya Lintas Riau-Sumatra Barat, Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Dari ketinggian ini pemandangan memiliki pemandangan gugusan pulau dan daratan dengan tepian seolah menyirip berbentuk seperti ujung daun. Sekilas pemandangan ala mini menyerupai alam Raja Ampat.

Puncak Kompe adalah tempat wisata yang terdiri dari tiga pulau menawan dengan air hijau kebiruan. Sesuai dengan namanya, tempat ini berupa bukit yang di sekitarnya terdapat banyak pohon kempas yang batangnya tinggi dan ramping serta mempunyai daun menyirip yang oleh warga sekitar sekitar disebut Kompe.

1737127450_e037bee5bce0b2932116.jpg

Di Puncak Kompe selain bisa berfoto dengan pemandangan Waduk Koto Panjang, tersedia beragam spot foto untuk memperkaya foto wisatawan saat diunggah di media sosial tanpa perlu membayar lagi. Di antara spot yang ada adalah rumah pohon, bambu cinta, ayunan, replika bulan sabit, replika bintang dan kupu-kupu.

Rerimbunan pepohonan yang ada di Puncak Kompe dan tepian Waduk Koto Panjang menghadirkan suasana asri dan nyaman untuk bersantai menenangkan pikiran. Beragam pulau yang indah dapat dijangkau dengan menyusuri jalan menggunakan roda dua dari puncak menuju ke Pulau Qeis.

Di Pulau Qeis tersedia tempat camping bagi pengunjung untuk bersantai bersama keluarga sambil menikmati indahnya pulau. Selain itu, pengunjung juga dapat menyusuri pulau dengan perahu ataupun donat boat sambil menikmati semilir hembusan angin.

Pada awalnya kawasan di tepian Waduk Koto Panjang ini hanya semak belukar dan perkebunan karet. Kemudian melihat adanya potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Melihat potensi yang bisa dimanfaatkan masyarakat setempat bersama kelompok sadar wisata bergotong royong merubah kawasan itu menjadi objek wisata alam yang dibuka secara resmi pada 2017.

Jarak Puncak Kompe dengan pusat Kota Kabupaten Kampar mencapai 25,9 km dengan waktu tempuh 37 menit melalui Jalan Bangkinang – Payakumbuh. Sedangkan jaraknya dengan Kota Pekanbaru mencapai 90,4 km dengan waktu tempuh 1 jam 35 menit melewati Jalan Tol Bangkinang - XIII Koto Kampar dan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang.

Untuk masuk ke lokasi Puncak Kompe pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar 10.000 rupiah. Bukan hanya menawarkan pemandangan alam ala Raja Ampat pengelola menyediakan berbagai fasilitas seperti gazebo, toilet, musala, dan warung-warung kuliner.

1737127471_8132b3eae25d58942c9a.jpeg

Puncak Kompe di Desa Koto Mesjid pernah masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Desa wisata ini berkompetisi dengan 1.831 desa wisata lain untuk bisa berada pada peringkat tersebut.

Dalam sejarahnya, tanah Puncak Kompe merupakan milik perorangan dan dikelola secara swadaya oleh warga setempat. Untuk pengembangannya diserahkan kepada Pokdarwis selaku pengelola Puncak Kompe dari Dinas Pariwisata.

Pembangunan tempat wisata ini dimulai dari membuka jalan menuju ke bagian puncak, pengumpulan dana dengan cara iuran maka terkumpul uang sebanyak 2,1 juta. Namun uang ini belum cukup untuk membayar sewa ekskavator selama dua hari yang sebesar 7,2 juta rupiah, sehingga harus berhutang dengan pemilik.

Setelah dirasa cukup, tepat pada Hari Raya Idul Adha tahun 2017 dibuka jalan menuju puncak. Tidak dinyana pengunjung mulai berdatangan. Dari uang tiket yang masuk selama empat hari uangnya langsung digunakan untuk melunasi hutang kepada pemilik ekskavator. hay

Redaktur: Haryo Brono

Penulis: -

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.