Presiden Tiongkok dan Korsel Bertemu di Peru, Serukan Kerja Sama Demi Perdamaian Kawasan
Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di sela-sela KTT APEC ke-31 di Peru, 15 November 2024.
Foto: Xinhua/Yao DaweiLIMA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada hari Jumat (15/11) menyerukan kerja sama yang lebih besar dengan Beijing mengenai "perdamaian dan stabilitas regional", setelah bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, kantor berita Yonhap melaporkan.
Tiongkok adalah sekutu utama Korea Utara, yang secara teknis masih berperang dengan Seoul dan pemimpinnya Kim Jong Un telah terlibat dalam retorika yang meningkat tahun ini.
"Saya berharap kedua negara kita akan bekerja sama untuk meningkatkan stabilitas dan perdamaian di kawasan sebagai tanggapan atas provokasi berulang Korea Utara, perang di Ukraina, dan kerja sama militer antara Russia dan Korea Utara," lapor Yonhap mengutip pernyataan Yoon.
Kedua pemimpin bertemu di sela-sela pertemuan puncak Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) di Peru, yang mempertemukan 21 negara yang mewakili sekitar 60 persen produk domestik bruto dunia.
Pemerintahan Yoon telah berulang kali menyatakan keprihatinannya terkait semakin dalamnya kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow, termasuk pengerahan pasukan Korea Utara di Ukraina.
Berita yang disampaikan media pemerintah Tiongkok mengenai pertemuan tersebut tidak menyebutkan Korea Utara atau Russia.
Xi "menyerukan Tiongkok dan Korea Selatan untuk menggalakkan pengembangan kemitraan kerja sama strategis yang sehat dan mantap antara kedua negara", kantor berita pemerintah Tiongkok Xinhua melaporkan.
Beijing dan Seoul merupakan mitra dagang utama, meskipun Tiongkok merupakan pendukung diplomatik dan ekonomi utama Korea Utara, dan Korea Selatan bersekutu secara militer dengan Amerika Serikat.
Tiongkok sebelumnya telah menyerukan "penyelesaian politik" untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea, dan menegaskan kembali posisi tersebut setelah Korea Utara menyatakan Seoul sebagai negara "musuh" awal tahun ini.
Hubungan Tiongkok dengan Korea Selatan bukan tanpa kendala. Bulan lalu, Beijing mengatakan telah menahan seorang warga negara Korea Selatan atas tuduhan mata-mata.
Berita Trending
- 1 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
- 2 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 3 Cagub DKI Pramono Targetkan Raih Suara di Atas 50 Persen di Jaksel saat Pilkada
- 4 Pelaku Pembobol Ruang Guru SMKN 12 Jakut Diburu Polisi
- 5 Panglima TNI Perintahkan Prajurit Berantas Judi “Online”
Berita Terkini
- Wow! Bitcoin Tembus $1,77 Triliun, Potensial Jadi Alternatif Investasi
- Dua PLTS Berkapasitas 129 MW di Rumania Segera Dibangun
- Kasus Bullying Siswa SMA di Surabaya, TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka
- Ringo Starr “The Beatles” Rilis Album “Look Up”, Usung Musik Country
- Ditjen Hubdat Ajak Stakehoder Ciptakan Angkutan Barang Berkeselamatan