Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Presiden Jokowi dan Iriana Berangkat ke India Hadiri KTT G20

Foto : ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersiap lepas landas ke India dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (8/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Jokowi dan Iriana bertolak ke India untuk hadiri KTT G20

BANTEN - Presiden RI Joko Widodo bertolak ke India untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 9-10 September 2023.

Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo lepas landas menggunakan Pesawat Garuda Indonesia-1 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju turut mendampingi Presiden dalam perjalanan menuju India, yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Sementara itu, tampak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Budi Karya Sumadi melepas keberangkatan Presiden.

Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah Indonesia membawa stabilitas dan perdamaian dunia sebagai komitmen yang akan disuarakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di India.

"Besok siang saya berangkat ke G20 Summit di India, dan komitmen apa yang akan kita bawa ke sana. Menurut saya stabilitas dan perdamaian adalah kunci kemakmuran," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers penutupan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9).

Jokowi menekankan bahwa dunia membutuhkan tempat yang aman (safe house) sehingga stabilitas dan perdamaian menjadi kunci terwujudnya kemakmuran. Selain itu, kolaborasi dan kerja sama harus diutamakan.

Indonesia pun berkomitmen menyuarakan kepentingan negara berkembang yang berkaitan dengan inklusivitas dan hak-hak untuk menyejahterakan rakyatnya.

Hak-hak kesejahteraan rakyat yang dimaksud Jokowi juga termasuk yang tengah diupayakan pemerintah, yakni hilirisasi industri (industrial down streaming).endaraan delapan ton di luar jumlah berat yang diperbolehkan mobil dalam kondisi kosong.

Sebab, jalan kelas III adalah jalan arteri, kolektor, lokal dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 meter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 milimeter dan muatan sumbu terberat 8 ton.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan memasang rambu larangan bagi kendaraan atau truk tonase besar melintas di Jalan Hibrida, Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu dan pemasangan tersebut dilakukan agar Jalan Hibrida tidak rusak lagi.

Untuk lokasi pemasangan rambu larangan masuk bagi truk tonase berat berada di jalan masuk dari SLB dan Pagar Dewa.

Namun, jika ditemukan ada pengguna kendaraan yang memiliki tonase berat masih melintas di wilayah tersebut, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan tindakan tegas.

Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top