Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Prabowo Minta Matematika Diajarkan di TK, Bagaimana Seharusnya?

Foto : ANTARA/Erafzon Saptiyulda AS

Ilustrasi - Guru dan murid TK Negeri Pembina Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat (13/10/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Matematika sebagai pengalaman sensoris dan motoris

Jean Piaget (1896-1980), seorang filsuf dan psikolog pendidikan yang mengembangkan teori perkembangan kognitif anak, menyatakan bahwa anak berusia di bawah 7 tahun berada pada tahap sensorik motorik dan preoperasional. Artinya, mereka dapat memahami lingkungan sekitarnya dengan pengalaman sensorik dan motorik, serta mulai mampu merepresentasikan objek yang diamati.

Pengenalan konsep matematika dapat dilakukan mulai dari yang terdekat dengan anak, diantaranya dengan menggunakan anggota tubuh. Penggunaan jari jemari sebagai alat bantu memahami konsep kuantitas lazim digunakan oleh orangtua di rumah maupun guru di sekolah dalam mengajarkan berhitung.

Namun, materi yang perlu diajarkan kepada anak bukanlah semata-mata simbol atau notasi bilangan, melainkan pemahaman konsep kuantitas dan hubungan antarkuantitas (quantitative relationships) dari objek yang ada di sekitar anak. Contohnya adalah membandingkan banyak benda (kuantitas), dan mengamati perubahan kuantitas yang terjadi jika ada penambahan atau pengurangan objek pada suatu kumpulan objek.

Kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep pengukuran juga erat kaitannya dengan konsep kuantitas. Misalnya, mengukur tinggi badan anak dengan satuan jengkal, dan membandingkan tinggi dua anak yang berbeda berdasarkan hasil pengukuran dengan jengkal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top