Politik yang Membutakan
oleh Benny Susetyo
Politik dan kekuasaan berkecenderungan membutakan. Untuk meraih tujuan berkuasa, kadang cara apa pun akan ditempuh, walaupun harus menegasikan nilai-nilai moral serta agama. Kalau perlu, nilai-nilai agama pun dipolitisasi untuk meraih (dukungan) kekuasaan, sekalipun ini justru merupakan bentuk nyata sebuah pengingkaran atasnya.
Tidak lagi dipedulikan dampaknya bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Ayat-ayat pun "diperdagangkan" untuk tujuan simplifikatif. Demi legalnya sebuah tindakan, agama kerap dijadikan landasan secara tidak semestinya.
Opini buruk diciptakan secara sengaja melalui beritaberita palsu untuk memperdayai dan menipu. Bukan karena pembuat berita tidak mengetahui akan kepalsuan itu, tetapi kepalsuan itulah yang menjadi berita bisa bernilai. Bernilai secara politis, mampu menipu rakyat, mampu mendoktrin dan mengubah ke sebuah pandangan tertentu.
Seperti terdengar memekakkan sebuah sorak-sorai kegembiraan bila berita palsu sudah mulai dianggap kebenaran baru. Kegembiraan dan tawa kepongahan diperlihatkan bila sudah berhasil membabat, membunuh, membumihanguskan lawan.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya