Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Politik "Kelas Asongan"

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Paparan tersebut mau menggambarkan nasib politik kelas asongan yang dianggap ugal-ugalan dan bisa dianggap merugikan partai-partai politik di Pemilu dan Pilpres 2019. Logikanya, kampanye politik sudah diatur agar berlangsung tertib, tidak ugal-ugalan karena rentan menimbulkan kerawanan keamanan. Selain itu, karena tujuannya ingin menarik simpati dan dukungan rakyat, kampanye politik selayaknya dilakukan dengan sopan.

Politik kelas asongan yang ugal-ugalan akan ditolak partai, meskipun semula ada yang merasa diuntungkan. Sebab politik kelas asongan ugal-ugalan tak akan didukung rakyat yang mendambakan ketertiban dan kenyamanan bersama. Mereka hanya didukung petualang-petualang politik yang memang sama-sama suka ugal-ugalan. Antara lain, untuk mencari sensasi dan popularitas belaka, tanpa peduli etika.

Bagi petualang politik, sensasi dan popularitas bisa diperoleh dengan menghalalkan segala cara, termasuk memproduksi hoax. Misalnya, belum lama di media sosial muncul gambar tagar #2019GantiPresiden pada formasi barisan mahasiswa baru sebuah perguruan tinggi Yogyakarta yang ternyata hoax.


Penulis Dekan FIK Universitas Sains Al Quran, Wonosobo, Jawa Tengah

Komentar

Komentar
()

Top