Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Politik "Kelas Asongan"

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Justru Merugikan

Nasib politik kelas asongan yang dianggap ugal-ugalan bisa jadi mirip oknum pedagang asongan yang kurang ajar. Misalnya, oknum pedagang asongan di dalam bus yang berteriak keras-keras untuk membangunkan penumpang yang sedang tidur hanya untuk menawarkan dagangannya berupa minuman atau makanan ringan. Dalam hal ini, yang dilakukan oknum pedagang asongan tersebut memang sangat tidak sopan di mata umum, meskipun bisa jadi olehnya dianggap wajar-wajar saja.

Jika muncul pertanyaan, mengapa oknum pedagang asongan berbuat kurang ajar dalam menjajakan dagangannya? Jawabannya sederhana, agar dagangannya bisa laku. Penumpang yang kesal karena sudah dibangunkan bisa jadi malah tidak sudi membeli dagangan. Bahkan, penumpang yang merasa sangat terganggu akan bersungut-sungut dan kembali tidur.

Meski demikian, oknum pedagang asongan yang kurang ajar akan tetap ugal-ugalan dalam menjajakan dagangan. Hal ini dinilai tidak baik bagi ketertiban umum, sehingga banyak otoritas terminal maupun bandara melarang pedagang asongan. Gara-gara ada oknum kurang ajar, citra semua pedagang asongan jadi buruk. Selain itu, keberadaan mereka dianggap mengurangi penghasilan pemilik kios resmi di terminal dan bandara.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top