Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Polemik Tentang Cuti Bersama

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Hal itu terkait dengan jadwal pemuatan barang ke kapal yang harus sesuai dengan jadwal. Kalau ada tambahan libur, tentu akan mengacaukan semua rencana ekspor yang sudah terjadwal itu. Pada dasarnya, perusahaan tidak dapat libur karena harus tetap berproduksi. Apalagi untuk mereka yang memiliki transaksi jual beli dengan konsumen luar negeri.

Penambahan libur mendadak, tentu saja mengganggu proses bisnis mereka, mulai dari produksi, distribusi, hingga transaksi. Kebijakan libur yang terlalu panjang juga akan berdampak pada penurunan produktivitas. Sering kali, karena libur terlalu panjang, semangat atau etos kerja para karyawan tidak langsung tune in.

Alhasil, dari sisi kinerja cenderung turun. Padahal, di tengah pasar persaingan yang semakin ketat, pengusaha berharap ada situasi kondusif yang mendukung bisnis berjalan lebih baik. Dunia pasar modal yang berkaitan dengan investor asing juga mempertanyakan keputusan cuti bersama yang berpotensi terjadinya penarikan dana tersebut.

Cuti bersama yang terlalu lama menjadi sentimen negatif bagi pasar modal. SKB Tiga menteri tentang cuti bersama itu seperti kebijaksanaan yang mendadak. Bagi dunia pasar modal, hari tutup perdagangan saham di dunia, selayaknya ditentukan minimal setahun secara rapih di depan. Apalagi saat ini nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) saat ini cenderung bergerak liar alias volatile.

Tingkat bunga sedang berpotensi merangkak ke atas. Kita patut menyesalkan kebijakan tambahan libur Lebaran diputuskan tanpa dikoordinasikan dengan pengusaha. Padahal, setiap kebijakan pemerintah akan punya pengaruh ke dunia usaha. Setiap kebijakan pemerintan jangan sampai kontraproduktif dengan dunia usaha.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top