Pilihan Transportasi Wisatawan Semakin Beragam
(Ki-ka) Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, dan Addin Maulana, Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam konferensi pers d Jakarta pada hari Selasa (10/9). Gaery menjelaskan Tiket.com dan inovasi teknologi dapat menjawab berbagai tren perilaku dan perjalanan di Indonesia, untuk perkembangan pariwisata yang semakin pesat dan berkualitas.
Foto: istimewaJAKARTA - Saat ini kebutuhan perjalanan wisata sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat telah sangat berkembang. Hal ini turut meningkatkan permintaan masyarakat untuk berwisata, memunculkan tren perjalanan yang baru dan variatif.
Chief Executive Officer Tiket.com George Hendrata, menyampaikan pihaknya kembali hadir di tahun keempat, kolaborasi strategis antara Tiket.com bersama dengan Kemenparekraf RI. Ha ini dilakukan sebagai langkah penting dalam membaca dan memetakan tren pariwisata untuk membantu pemerintah merumuskan kebijakan yang lebih efektif.
"Dengan menyajikan data yang relevan dan prediksi yang akurat, kami optimis sektor pariwisata Indonesia akan terus berkembang pesat di tahun mendatang," ujar dia acara Tiket.com Webinar Nasional 2024 bertajuk "Tren Perilaku Wisatawan dan Perjalanan di Indonesia Selama Liburan 2024, di Jakarta pada hari Selasa (10/9).
Pada kesempatan tersebut dipaparkan hasil riset tahunan kolaborasi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf RI dengan Tiket.com. Riset ini bertujuan mendukung pertumbuhan industri pariwisata melalui analisis data yang komprehensif.
Mengacu pada hasil riset tersebut perjalanan wisata masyarakat Indonesia mengalami peningkatan pada semester 1 2024, baik untuk domestik maupun perjalanan luar negeri. Hal ini disebabkan oleh momen hari libur nasional, cuti bersama, juga libur sekolah, dengan total hari libur mencapai 27 hari.
Pada periode liburan high season ini, opsi transportasi wisata yang diminati masyarakat semakin beragam. Jelang periode libur lebaran, masyarakat cenderung untuk memilih menggunakan transportasi darat. Sedangkan untuk periode libur sekolah, penggunaan bus dan kereta api menjadi favorit.
"Untuk perjalanan domestik, periode wisata masyarakat berlangsung selama rata-rata 6 hari, dengan destinasi wisata favorit adalah Bali, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan," ungkap Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Addin Maulana.
Sedangkan untuk perjalanan internasional, periode wisata masyarakat berlangsung selama rata-rata 15 hari, dengan berwisata ke destinasi short-haul dan medium-haul yang jarak tempuhnya relatif pendek dan sedang, menjadi pilihan utama masyarakat. Untuk internasional, destinasi short-haul yang paling banyak diminati adalah Malaysia, Singapura, dan Thailand, diikuti medium-haul yaitu Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Hong Kong. Sedangkan untuk long-haul, Turki dan Arab Saudi menjadi semakin populer, dan Amerika Serikat menjadi destinasi ulta long-haul favorit.
"Wisatawan kini cenderung memilih perjalanan yang lebih lama dan berkualitas, dengan preferensi pada destinasi yang mudah diakses dan terjangkau," jelas Addin.
Riset juga dilakukan untuk mengetahui harga tiket penerbangan ke domestik, dimana ditemukan harga tiket untuk ke destinasi di wilayah timur Indonesia cenderung lebih tinggi. Sebaliknya untuk destinasi wilayah tengah Indonesia harga tiket cenderung lebih rendah.
Harga tiket penerbangan domestic terendah mencakupi destinasi ke Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, dan Lampung. Sedangkan untuk tarif kamar terendah terdapat di Sulawesi Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Jelang periode liburan high season, ditemukan juga atraksi wisata favorit masyarakat meliputi landmarks, museum, teater, serta atraksi keluarga seperti water park, playgrounds, dan taman hiburan. Wisatawan juga semakin tertarik mengunjungi atraksi wisata populer yang turut berkontribusi pada peningkatan pemesanan akomodasi dan lama tinggal.
"Penemuan data ini dapat membantu pemerintah dalam memahami pola perilaku wisatawan dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif, khususnya dalam mempromosikan pariwisata nasional," tambah Addin.
Co-Founder & Chief Marketing Officer, Tiket.com Gaery Undarsa, juga mengungkapkan bahwa peningkatan ini berpengaruh terhadap jumlah pemesanan di Tiket.com, yang menunjukkan adanya peningkatan pada periode liburan semester 1 2024.
"Tiket.com mencatat peningkatan pada sejumlah produk di setiap periode libur semester 1 2024. Seperti pada musim libur awal tahun, tercatat produk aktivitas wisata meningkat 27%. Sementara saat musim libur Lebaran, produk transportasi meningkat 60,6 persen, lalu pada musim libur sekolah, produk akomodasi meningkat 43,5 persen dari tahun ke tahun (year-on-year)," kata Gaery.
Teknologi tentu mengambil peran penting dalam mendukung perkembangan industri pariwisata terutama dalam menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin berwisata. Untuk itu, Tiket.com telah menghadirkan ragam inovasi produk, program promo menarik, hingga mengeksplorasi peluang kerjasama dengan berbagai mitra untuk memperkuat layanan dan produk yang dimiliki.
Pada kesempatan ini, Tiket.com juga menjelaskan sejumlah tren wisata yang tengah digemari masyarakat di tahun 2024, seperti wisata budaya, wisata alam, wisata olahraga, dan wisata berkelanjutan (sustainable tourism).
Sebagai agen travel daring (OTA) yang berfokus pada konsumen, Tiket.com senantiasa menjawab kebutuhan perjalanan konsumennya melalui inovasi yang relevan. Berdasarkan tren wisata tersebut, salah satu upaya yang dilakukan oleh Tiket.com adalah ikut serta dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan, seiring dengan mendukung kebijakan Parekraf Hijau dari Kemenparekraf RI.
Tiket.com telah menghadirkan tiket Green dan Jagoan Pariwisata. tiket Green memudahkan wisatawan untuk memilih opsi perjalananan yang lebih ramah lingkungan, sementara Jagoan Pariwisata merupakan program pendampingan kepada UMKM di desa wisata untuk memaksimalkan potensi pariwisata yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari Ekosistem Blibli Tiket,tiket.comjuga menerapkan praktik ESG dalam kegiatan bisnisnya.
Data dan tren yang disampaikan diharapkan dapat memberikan acuan untuk mengantisipasi perubahan pola konsumen dan memberikan pandangan yang lebih mendalam terkait potensi pertumbuhan pariwisata Indonesia.
"Melalui pemaparan hasil riset, kami berharap ini dapat menjadi bukti nyata komitmen antara Tiket.com bersama Kemenparekraf RI untuk mendorong sektor pariwisata dan menjadi bagian penting dalam kajian pemerintah untuk merumuskan kebijakan pariwisata di Indonesia kedepannya," tutup Gaery.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia