Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Kementerian Kehakiman Filipina Akui Adanya Penyadapan

Petinggi Militer Filipina Bantah Buat Kesepakatan dengan Tiongkok

Foto : AFP/JAM STA ROSA

  Sangkalan Carlos l Mantan komandan Armada Wilayah Barat Filipina, Alberto Carlos, saat diwawancarai media di sebuah pelabuhan di Palawan pada 6 Maret lalu. Carlos saat menghadapi komite Senat Filipina pada Rabu (22/5) menyangkal bahwa dirinya telah membuat model kesepakatan baru dengan Tiongkok untuk meredakan ketegangan atas sengketa di LTS.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam model kesepakatan baru yang diusulkan, Filipina akan menggunakan lebih sedikit kapal dalam misi memasok pasukan di Second Thomas Shoal yang disengketakan, dan memberi tahu Beijing tentang misi tersebut terlebih dahulu.

Carlos membenarkan dalam sidang Senat bahwa Kolonel Li telah meneleponnya pada Januari lalu. Dia mencatat bahwa panggilan telepon tersebut hanya berlangsung tiga hingga lima menit, bertentangan dengan klaim pejabat Tiongkok yang menyatakan bahwa percakapan tersebut berdurasi 12 menit.

Dia mengatakan pembicaraan tersebut sangat informal dan bahwa mereka mengeksplorasi cara-cara untuk mengurangi ketegangan mengenai misi pasokan Manila ke perairan dangkal tersebut. "Istilah 'model kesepakatan baru' bukan bagian dari pembicaraan kami," tegas Carlos.

Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro Jr, dan kepala staf Angkatan Bersenjata Filipina, Romeo Brawner Jr, membantah telah menyetujui perjanjian baru dengan Tiongkok untuk mengurangi ketegangan di perairan dangkal yang disengketakan.

Sedangkan Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano, menuduh Tiongkok melakukan pengaruh jahat dan campur tangan dalam operasi di negara tersebut. Dia menyerukan agar diplomat Tiongkok yang terlibat dalam penyadapan itu diusir dari Filipina dan menuduh Kedutaan Besar Tiongkok di Manila telah menyebarkan disinformasi, misinformasi, dan malinformasi.ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top