Petani Tak Usah Khawatir dengan Stok Pupuk Subsidi. PI Siap Genjot Produksi
Alokasi pupuk subsidi yang akan disalurkan ke petani pada tahun 2025 mencapai 9,55 juta ton. Itu tak akan terpengaruh oleh fluktuasi harga gas dan bahan baku pupuk lainnya
Foto: istimewaJAKARTA-PT. Pupuk Indonesia terus berupaya menggenjot produksi agar bisa memenuhi alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton pada 2025. Produsen pangan tak perlu khawatir terkait pasokan.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi meminta petani tak perlu khawatir alokasi pupuk yang telah ditetapkan pemerintah itu berkurang karena fluktuasi harga bahan baku atau gas. Sebab, kata dia, penentuan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 tak lagi berdasarkan alokasi anggaran, melainkan volume pupuk yang telah ditetapkan pemerintah.
“Dengan kebijakan baru ini, jumlah pupuk yang akan disalurkan ke petani dipastikan mencapai 9,55 juta ton dan tidak akan terpengaruh oleh fluktuasi harga gas dan bahan baku pupuk lainnya. Kami berharap alokasi pupuk bersubsidi pada 2025 ini dapat mendukung program prioritas pemerintah untuk mencapai swasembada pangan secepat-cepatnya,” ucap Rahmad di Jakarta, Jumat (10/1)
Adapun BUMN tersebut terus menyiapkan stok pupuk bersubsidi agar mencukupi kebutuhan pada masa tanam di awal tahun 2025. Selain itu, Pupuk Indonesia terus mempersiapkan infrastruktur pendistribusian pupuk, seperti sistem digital yang andal dan dapat memudahkan petani menebus pupuk bersubsidi hanya menggunakan KTP.
“Semua capaian yang berhasil kita gapai pada 2024 dan awal 2025 ini merupakan hasil kolaborasi yang erat antara pemerintah dan Pupuk Indonesia. Sebagai produsen, Pupuk Indonesia amat mengapresiasi pemerintah yang bergerak cepat dalam memperbaiki tata kelola distribusi pupuk bersubsidi,” kata dia.
Rahmad berujar capaian pada awal tahun ini akan menjadi modal penting bagi penyaluran pupuk bersubsidi selama 2025. Terlebih, pemerintah segera menerbitkan Peraturan Presiden yang akan lebih menyederhanakan distribusi pupuk bersubsidi. Dengan Perpres tersebut, penyaluran pupuk bersubsidi yang tadinya melibatkan banyak kementerian/lembaga akan lebih sederhana.
Dia mengatakan atas kerja keras dari Mentan dan Pupuk Indonesia, proses distribusi pupuk bersubsidi tahun 2025 mencatatkan sejarah baru. Sejarah itu adalah surat keputusan penyaluran dari seluruh pemerintah daerah sudah selesai ditandatangani sebelum pergantian tahun 2025. Karena Surat keputusan yang sudah keluar itu, maka penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan tepat pada 1 Januari 2025.
Dirinya mengapresiasi seluruh pemerintah daerah yang telah ikut mendukung proses penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2025. "Dengan kinerja penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih baik, kami berharap petani bisa mendapatkan pupuk yang cukup untuk kebutuhan musim tanam pertama di tahun 2025,” ujar Rahmad.
Ia menambahkan bahwa antusiasme petani dalam menebus pupuk subsidi sangat luar biasa. Bahkan ada petani yang sudah melakukan penebusan pupuk pada dini hari pada 1 Januari 2025. “Pada tanggal 1 Januari, kami mencatat terdapat 6.693 transaksi penebusan pupuk," katanya.
Kinerja penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih baik seperti disampaikan Rahmad juga dapat terlihat dari data realisasi penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia hingga 6 Januari 2025. Berdasarkan data Pupuk Indonesia, hingga 6 Januari 2025 sudah ada 91.913 transaksi penebusan pupuk bersubsidi di distributor resmi maupun kios di seluruh Indonesia.
Jumlah petani yang melakukan penebusan mencapai 80.337 orang. Volume pupuk yang berhasil disalurkan selama 6 hari pertama 2025 mencapai hampir 25 ribu ton pupuk bersubsidi dengan rincian 14.632 ribu ton pupuk urea, 9.960 ton pupuk NPK, 60 ton NPK Kakao dan 130 ton pupuk organik.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat
- 2 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 3 Program Makan Bergizi Gratis Harus Didanai Sepenuhnya Dari APBN/D
- 4 Basarnas evakuasi jenazah diduga WNA di tebing Uluwatu
- 5 Guru Besar UGM Sebut HMPV Tidak Berpotensi Jadi Pandemi, Ini Alasannya
Berita Terkini
- BRIN Buka Peluang Kolaborasi untuk Kembangkan Jamu Tradisional ke Pasar Internasional
- Ini Beberapa Fakta di Balik Kebakaran Hutan yang Menyambar Kawasan Elit Los Angeles
- Menegangkan, Megawati Bawa Red Sparks Taklukkan GS Caltex Lewat Drama Lima Set
- Beijing Bantah Ada Penyebaran "Virus Tak Dikenal" di Tiongkok
- Emir Mahira Janjikan Film "Pengantin Setan" Tidak Hanya Sekadar Horor tapi Ada Kekuatan Cinta