Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kebijakan Pemerintah I Negara-negara Produsen Pangan Mulai Batasi Ekspor Mereka

Petani Butuh Pupuk Tersedia Tepat Waktu

Foto : ISTIMEWA

Ramdan Hidayat Pakar Pertanian dari UPN Jawa Timur, Surabaya - Tanpa keberpihakan yang kuat kita akan kewalahan karena sekarang negara- negara produsen utama mulai membatasi ekspornya.

A   A   A   Pengaturan Font

Petani saat ini lebih membutuhkan adanya kepastian ketersediaan pupuk di tingkat lapangan saat mereka memerlukan.

JAKARTA - Petani lebih membutuhkan adanya kepastian ketersediaan pupuk di tingkat lapangan saat mereka memerlukan.Oleh karena itu, penyediaan pupuk bersubsidi merupakan salah satu bentuk keberpihakan pemerintah terhadap petani. Harus ada afirmasi pemerintah pada petani bila ingin mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan.

"Tanpa keberpihakan yang kuat kita akan kewalahan karena sekarang negara-negara produsen utana mulai membatasi ekspornya, mengutamakan harga dan kebutuhan di negaranya sendiri," kata pakar pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jawa Timur, Surabaya, Ramdan Hidayat, kepada Koran Jakarta, Senin (1/1).

Ramdan mengatakan pupuk bersubsidi jelas dibutuhkan, namun yang jadi masalah selama ini sering tidak ada saat dibutuhkan, padahal mereka sudah punya kartu tani, tapi tetap tidak kebagian jatah.

"Pengawasan dalam distribusi dan tata niaga pupuk bersubsudi harus diperbaiki supaya ada kepastian petani mendapat jatahnya. Selama ini petani menjadi korban. Saat dibutuhkan pupuk bersubsidi langka di pasar, karena dugaan permainan-permainan," tutur Ramdan.

Ramdan ini merespons apa yang disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Mentan menyebutkan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan penambahan alokasi pupuk subsidi melalui mekanisme Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun 2024.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top