Pesawat C-130 Hercules AS Berhasil Melakukan Pengisian Bakar Kendaraan Tank
Prajurit Angkatan Darat AS yang ditugaskan ke Divisi Lapis Baja ke-1 menghubungkan selang bahan bakar ke Tank M1A2 Abrams di Fort Bliss, Texas, baru-baru ini.
Foto: IstimewaPengisian bahan bakar pesawat di udara tentu bukan hal yang baru. Tapi bagaimana jika pengisian bahan bakar kendaraan tempur tank dilakukan oleh pesawat angkut C-130 Hercules ?
EL PASO - Selama ini C-130 Hercules buatan Lockheed Martin adalah pesawat bermesin empat turboprop dengan fungsi utama untuk pesawat angkut pasukan dan kargo militer di banyak bagian dunia. Hercules mampu mendarat dan lepas landas dari landasan yang pendek atau darurat, dan kini juga digunakan untuk berbagai macam peran, termasuk penerjunan pasukan infantri, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran, dan ambulans udara. Kini telah ada lebih dari 40 model Hercules dan digunakan di lebih dari 50 negara.
Baru-baru ini, unit Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) , 317th Airlift Wing, dilaporkan melaksanakan latihan Agile Combat Employment dengan mengirimkan C-130 ke Fort Bliss Range untuk melakukan Operasi Pengisian Bahan Bakar Khusus dengan Tim Tempur Brigade ke-3, dan Batalyon ke-1, Resimen Lapis Baja ke-77.
- Baca Juga: Negara-negara Berupaya Rangkul Suriah
- Baca Juga: Pesisir Vanuatu Diguncang Gempa Magnitudo 7.3
"Unit-unit tersebut berhasil menyalurkan bahan bakar dari C-130 ke Tank M1A2 Abrams menggunakan Kit Peralatan Pengisian Bahan Bakar Tanggap Darurat, menandai pertama kalinya dalam sejarah Angkatan Udara bahwa C-130 telah digunakan untuk mengisi bahan bakar tank Abrams," tulisAviaton Geek Club, dalam laporannya.
Dari foto-foto yang dipublikasikan, C-130 Hercules telah mendarat di sebuah landasan tanah darurat, dan bahan bakar disalurkan lewat sebuah selang panjang dari Peralatan Pengisian Bahan Bakar Tanggap Darurat yang ada di dalam ruang kargo pesawat.
Tank tempur utama Angkatan Darat AS, M1 Abrams, adalah satu-satunya kendaraan tempur bertenaga turbin yang diproduksi secara massal di dunia. Keputusan untuk menggunakan turbin gas sebagai sumber tenaga tank tempur utama dibuat dalam keadaan menerapkan turbin gas ke tank dianggap sebagai skema liar di seluruh dunia.
Secara khusus, M1A2 Abrams ditenagai oleh mesin turbin gas Avco Lycoming (sekarang Honeywell) AGT1500, yang menghasilkan 1.500 tenaga kuda.
Seperti dilansir Military-Today.com, pada dasarnya itu adalah mesin helikopter yang dimodifikasi, diadaptasi untuk digunakan pada tank. Ini adalah mesin multi-bahan bakar, yang dapat berjalan di semua jenis bensin, solar, bahan bakar penerbangan, atau minyak tanah. AGT1500 memiliki kinerja yang mengesankan dan kompak untuk output dayanya. Jadi meskipun tank Abrams berat dan besar, ternyata sangat gesit.
Berkat mesin itu, Abrams lebih cepat daripada banyak tank lainnya. Mesinnya juga sangat senyap. Karena fitur ini, Abrams bahkan dijuluki Kematian Berbisik.
Namun mesin tersebut memiliki kelemahan boros bahan bakar sehingga membutuhkan dukungan logistik yang sangat memadai. Hal itu pula yang membuat sejumlah petinggi militer di Pentagon menentang rencana pengiriman Abrams ke Ukraina, karena dianggap akan menjadi kendala operasional.
"Mmesin turbin gas ini memiliki interval servis yang jauh lebih lama daripada mesin diesel dan sulit dirawat serta memiliki konsumsi bahan bakar yang sangat tinggi dibandingkan dengan mesin diesel," katanya.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan
- 2 Warga Dibekali Literasi Digital Wujudkan IKN Kota Inklusif
- 3 Butuh Perjuangan Ekstra, Petugas Gabungan Gunakan Perahu Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolasi
- 4 Ini Sejumlah Kebijakan untuk Pengaturan Mobilitas Natal dan Tahun Baru
- 5 Bangun Ekosistem, Kemenperin Pertemukan IKM Pangan dengan Industri Besar
Berita Terkini
- Diaspora Nyatakan Siap Bantu Generasi Muda Miliki Daya Saing Global
- Dampak Proyek LRT, Transjakarta Menutup Sementara Pelayanan di Dua Halte Ini
- Pelatih Claudio Ranieri Tegaskan AS Roma Masih Butuhkan Jasa Penyerang Paulo Dybala
- Gelombang Pasang Rendam Rumah Warga di Selatan Sukabumi
- Jangan Ada yang Ditutupi, KPK Sidik Penerima Dana CSR Bank Indonesia