Diaspora Nyatakan Siap Bantu Generasi Muda Miliki Daya Saing Global
Sekjen Indonesia Diaspora Network (IDN) Global Meksiko Evi Yuliana Siregar (kanan) dan diaspora di Inggris, Bagus Muljadi (tengah) pada Forum Diaspora Jabar Chapter IV di Bandung, Selasa (17/12/2024).
Foto: ANTARA/Ricky PrayogaBandung - Sekjen Indonesia Diaspora Network (IDN) Global Meksiko Evi Yuliana Siregar mengatakan bahwa para diaspora di luar negeri siap membantu generasi muda untuk memiliki daya saing global, salah satunya soal pendidikan tinggi di luar negeri.
"Diaspora siap berkontribusi dengan membantu anak muda atau siapapun yang siap belajar ke luar negeri agar generasi mendatang memiliki kompetensi global," kata Evi dalam diskusi panel Forum Diaspora Jabar Chapter IV di Bandung, Selasa.
Salah satu bantuan itu seperti informasi tentang adanya tawaran pendidikan dan beasiswa di luar negeri, serta cara-cara untuk mendapatkannya dengan kabar yang terbaru di negara-negara yang menawarkan beasiswa.
"Sebagai diaspora tentunya kami dapat menjadi kaki dan tangan Indonesia di luar negeri, khususnya saya di Meksiko. 14 tahun fokus pada penelitian bertema pendidikan tinggi memang ada perbedaan kualitas yang perlu diperbaiki di Indonesia. Itu dapat menjadi peran kami diaspora. Kami mengajak warga Jabar untuk tidak takut ke luar negeri, saya sendiri perempuan berani mengambil beasiswa ke Meksiko," ucap Evi.
Di Amerika Tengah dan Selatan sendiri, menurut Evi, kualitas pendidikan sudah sebagus di Inggris, Australia bahkan Jepang, namun masih belum banyak yang tahu sehingga peluang masih terbuka lebar.
"Itu salah satu bukti, pendidiknya (dosen) cukup banyak, bahkan ada peraih nobel. Soal bahasa, kan dapat dipelajari. Sekolah di sini gratis bahkan dapat uang saku untuk hidup selama pendidikan," ujarnya.
Terkait informasi dengan pendidikan di luar negeri juga datang dari Bagus Muljadi yang memiliki informasi dari tempat kuliahnya di University of Nottingham, Inggris yang beasiswa penelitian dengan jumlah cukup besar.
Menurut dia, dengan adanya diaspora akan memperbesar peluang generasi muda Indonesia termasuk dari Jabar, untuk memperoleh pendidikan di luar negeri, yang menurutnya bisa menjadi salah satu hal utama untuk sumber daya manusia (SDM) Jabar bisa bersaing secara global.
"Penduduk Inggris saat ini mencapai 60 juta jiwa, tidak jauh berbeda dengan Jabar yang mencapai hampir 50 juta jiwa. SDM kita tentu harus bisa bersaing secara global. Melalui diaspora, kami memberikan peluang untuk sekolah di luar negeri, salah satunya ke University of Nottingham, yang memiliki beasiswa penelitian yang jumlahnya cukup besar," ucap Bagus.
Dana penelitian di sana, menurut Bagus, sebagian besar banyak terserap atau dikonsumsi secara global, sehingga menjadi peluang besar bagi peneliti berbagai negara, termasuk dari Indonesia.
"Apalagi, sudah ada kerja sama konsorsium tiga universitas di Inggris dengan empat kampus negeri di Jabar untuk melakukan penelitian terkait renewable energi," ucapnya.
Sementara, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah (Pemotda) Setda Jabar Faiz Rahman mengatakan bahwa Forum Diaspora Jabar Chapter IV kali ini, berfokus pada pembangunan SDM, setelah pada edisi sebelumnya berfokus pada bidang lainnya.
"Forum Diaspora Jabar kali ini sudah memasuki Chapter yang ke-IV. Sebelumnya, di Chapter pertama dan kedua, fokus pada bidang ekonomi dan investasi, kemudian Chapter ketiga mengusung tema perdagangan. Hari ini, kita akan fokus pada pembangunan SDM yang berwawasan global," kata Faiz dalam forum tersebut.
Hal ini, kata Faiz, penting mengingat Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Walau berdasarkan proyeksi sensus tahun 2023, jumlah penduduk Jabar diperkirakan mencapai 50 juta, namun realisasinya sedikit ada 48 juta.
Berita Trending
- 1 Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan
- 2 Warga Dibekali Literasi Digital Wujudkan IKN Kota Inklusif
- 3 Butuh Perjuangan Ekstra, Petugas Gabungan Gunakan Perahu Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolasi
- 4 Ini Sejumlah Kebijakan untuk Pengaturan Mobilitas Natal dan Tahun Baru
- 5 Bangun Ekosistem, Kemenperin Pertemukan IKM Pangan dengan Industri Besar