Bangladesh akan Gelar Pemilu pada Akhir 2025 atau Awal 2026
Pemimpin sementara Bangladesh, Muhammad Yunus
Foto: AFP/INDRANIL MUKHERJEEDHAKA - Pemimpin sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, pada Senin (16/12) mengatakan bahwa pemilihan umum akan diadakan akhir tahun depan atau awal tahun 2026.
"Tanggal pemilu dapat ditetapkan pada akhir tahun 2025 atau paruh pertama tahun 2026," kata Yunus dalam siaran di televisi pemerintah.
Pernyataan itu diutarakan ketika tekanan semakin meningkat terhadap Yunus yang ditunjuk sebagai penasihat utama negara tersebut setelah pemberontakan yang dipimpin mahasiswa yang menggulingkan mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina pada Agustus lalu, untuk menetapkan tanggal penyelenggaraan pesta demokrasi itu.
Yunus, 84 tahun, saat ini memimpin pemerintahan sementara untuk mengatasi apa yang disebutnya tantangan paling sulit dalam memulihkan lembaga demokrasi di negara Asia selatan yang berpenduduk sekitar 170 juta orang itu.
Yunus sebelumnya telah meluncurkan komisi untuk mengawasi serangkaian reformasi yang menurutnya diperlukan, dan penetapan tanggal pemilihan tergantung pada kesepakatan partai politik.
"Secara keseluruhan, saya telah menekankan bahwa reformasi harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pengaturan pemilu. Jika partai-partai politik sepakat untuk menyelenggarakan pemilu lebih awal dengan reformasi minimum seperti memiliki daftar pemilih yang sempurna maka pemilu dapat diselenggarakan pada akhir November," ucap dia. SB/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan