Perusahaan Farmasi Jepang Tunjuk CEO Wanita Pertama dari AS
Julie Kim akan menggantikan Christian Weber menjadi CEO Takeda Pharmeuticals Jepang.
Foto: Fiercepharma.comTOKYO - Perusahaan farmasi Jepang, Takeda Pharmaceuticals, telah menunjuk Julie Kim sebagai wanita pertama yang memimpin perusahaan berusia 244 tahun itu, suatu hal yang langka dalam manajemen senior di ekonomi terbesar keempat di dunia itu.
Kim, seorang warga negara AS dan kepala bisnis perusahaan di AS, tahun depan akan menggantikan Christophe Weber yang pada tahun 2015 menjadi CEO non-Jepang pertama perusahaan obat tersebut, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis (30/1).
Weber yang kelahiran Prancis mengawasi reorientasi yang mencakup akuisisi perusahaan saingan Inggris Shire senilai $62 miliar pada tahun 2019.
Namun, harga sahamnya tidak berkinerja baik, turun 0,5 persen selama lima tahun terakhir. Sahamnya yang terdaftar di AS telah turun hampir 30 persen dalam periode yang sama.
Hanya ada 13 perempuan yang menduduki jabatan CEO di sekitar 1.600 perusahaan terkemuka di Jepang, menurut survei yang diterbitkan oleh Kyodo News tahun lalu.
Pemerintah Jepang ingin perusahaan meningkatkan proporsi eksekutif wanita menjadi 30 persen atau lebih pada tahun 2030.
Pada tahun fiskal 2023, angkanya adalah 16,2 persen, dibandingkan dengan angka 30-40 persen di Amerika Utara dan Eropa, kata Kyodo.
"Takeda adalah perusahaan yang unik, dan saya merasa sangat terhormat telah dipilih untuk memimpinnya," kata Kim seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.
Pengangkatannya akan diputuskan oleh pemegang saham pada bulan Juni 2026.
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 4 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam