Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perubahan Iklim Pengaruhi Produksi Kopi di Toraja

Foto : Antara/Budi Candra Setya
A   A   A   Pengaturan Font

"Karena Robusta lebih tahan ya dengan suhu udara yang lebih tinggi, makanya tadi wilayah-wilayah yang sebelumnya bisa ditanam oleh Arabika, itu bisa berganti menjadi ditanami oleh Robusta," kata Prabowo saat memaparkan hasil penelitian terbaru bertajuk Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian: Fokus Komoditas Padi dan Kopi (Arabika dan Robusta).

Kabupaten dan Kota penghasil kopi Arabika yang terdampak adalah Sungai Penuh, Jambi, Purbalingga, Tegal, Karangasem dan Bulukumba. Sedangkan daerah penghasil kopi Robusta, seperti Nias Barat, Kebumen, Pamekasan, Jembrana dan Kota Palopo, mengalami penurunan produksi hingga 58 persen meskipun kesesuaian lahan untuk penanaman kopi Robusta bertambah.

Raden Eliasar Prabowo berharap para penikmat kopi di Tanah Air dapat berpartisipasi dalam upaya mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi pribadi di antaranya dengan tidak menggunakan gelas plastik sekali pakai, demi secangkir kopi pada masa depan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI pada Maret 2022 mengingatkan, tanpa upaya mitigasi perubahan iklim, diproyeksikan pada tahun 2100 akan terjadi lonjakan kenaikan suhu hingga 4 derajat di seluruh pulau besar di Indonesia.

Dampak perubahan iklim setidaknya dapat dilihat pada menyusutnya es di Puncak Jaya Wijaya, Papua, dari luasan 200 kilometer persegi menjadi dua kilometer persegi. Diperkirakan es di Puncak Jaya akan punah pada 2025. VoA/I-1
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top