Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perubahan Iklim Pengaruhi Produksi Kopi di Toraja

Foto : Antara/Budi Candra Setya
A   A   A   Pengaturan Font

POSO - Dampak Krisis Iklim turut dirasakan para petani tanaman kopi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Para petani mengaku kini sulit memprediksi cuaca yang cepat berubah. Perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global dikhawatirkan membuat berkurangnya lahan yang sesuai untuk tanaman kopi Arabika.

Petani, sekaligus pengolah kopi di Tana Toraja, Riniaty Likubulawan, mengungkapkan curah hujan yang tinggi dalam durasi yang lama menyebabkan kelembaban udara tinggi yang akan meningkatkan hama tanaman. Hujan merusak dan menggugurkan bunga, sedangkan hujan pasca panen menghambat proses penjemuran menjadi lebih lama.

Pada sisi yang lain, kemarau panjang menyebabkan kekeringan yang dapat menghambat perkembangan buah.

"Bagaimana krisis iklim ini berpengaruh, sudah dirasakan pada saat ini. Ada kemarau, ada musim hujan yang saat ini kita sudah tidak bisa menebak kapan akan kemarau, kapan akan hujan. Tiba-tiba saja ada hujan, lalu itu tidak bisa kita prediksi apakah dalam dua hari, tiga hari akan berhenti hujan yang banyak itu," kata Riniaty dalam diskusi Publik bertema Krisis Iklim, Kopi dan Perempuan, Senin (12/12).

Riniaty mengatakan faktor cuaca yang tidak menentu itu telah membuat produksi biji kopi di tingkat petani semakin menurun, sehingga harga semakin tinggi. Harga biji kopi mentah di tingkat petani terus meningkat sejak tahun 2019 dari 19 ribu rupiah per liter menjadi 37 ribu rupiah per liter.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top