
Perubahan Iklim Kurangi Miliaran Dollar AS PDB Global
Papan layar menampilkan ramalan cuaca selama musim panas di pusat Kota Milan, beberapa waktu lalu. Perubahan iklim telah mengurangi miliaran dollar AS perekonomian dunia.
Foto: GABRIEL BOUYS / AFPPARIS - Perubahan iklim telah mengurangi miliaran dollar AS perekonomian dunia, dan negara-negara berkembang paling terkena dampaknya, menurut laporan baru yang diterbitkan pada 28 November menjelang perundingan iklim COP-28.
Laporan Universitas Delaware memperkirakan bahwa dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia mengurangi 6,3 persen output ekonomi global tahun lalu, jika ditimbang berdasarkan populasi.
Angka-angka itu mencerminkan dampak langsung perubahan iklim - seperti gangguan terhadap pertanian dan manufaktur, dan berkurangnya produktivitas akibat panas tinggi - serta dampak limpahan terhadap perdagangan dan investasi global.
- Baca Juga: Russia Tolak Mentah-mentah Usul Amerika
- Baca Juga: Tiongkok Kebakaran Jenggot atas Korsel, Ada Apa?
"Dunia menjadi triliunan dollar AS lebih miskin akibat perubahan iklim dan sebagian besar beban tersebut ditanggung oleh negara-negara miskin," kata penulis utama James Rising dari University of Delaware.
"Saya berharap informasi ini dapat memperjelas tantangan yang dihadapi banyak negara saat ini dan dukungan yang sangat mereka perlukan untuk mengatasinya," tambahnya.
Jika dihitung tanpa memperhitungkan dampak yang ditanggung oleh rata-rata orang, kerugian PDB global adalah 1,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar 1,5 triliun dollar AS pada tahun 2022.
"Perbedaan antara kedua angka tersebut mencerminkan distribusi dampak yang tidak merata, yang terkonsentrasi di negara-negara berpenghasilan rendah dan wilayah tropis yang biasanya memiliki populasi lebih banyak dan PDB lebih sedikit," kata para penulis dalam sebuah pernyataan.
Paling Terdampak
Negara-negara kurang berkembang mengalami penurunan PDB tertimbang populasi yang lebih tinggi, yakni sebesar 8,3 persen, dengan Asia Tenggara dan Afrika Selatan yang paling terkena dampaknya yaitu masing-masing kehilangan 14,1 persen dan 11,2 persen PDB mereka.
Di sisi lain, beberapa negara maju justru diuntungkan. Berkat musim dingin yang lebih hangat, Eropa mengalami kenaikan bersih PDB sebesar hampir lima persen tahun lalu.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: AFP, Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 2 Kabupaten Meranti mulai laksanakan Program Makan Bergizi Gratis
- 3 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 4 Pram-Rano Akan Disambut dengan Nuansa Betawi oleh Pemprov DKI
- 5 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
Berita Terkini
-
Tak Kapok-kapok, Fariz RM Kembali Ditangkap
-
Tide Eye: Inovasi Sistem Monitoring Banjir Rob Berbasis Data
-
Band Rock Perunggu Lepas Single Bertajuk “Berhasil” Tentang Peran Kekasih dalam Perjalanan Musik
-
Thiago Motta: Juventus Incar Kemenangan di Kandang PSV
-
Ini Hasil Liga Champions! Dua Wakil Italia Tersingkir, Bayern Muenchen Lolos Dramatis