Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 18 Feb 2025, 01:00 WIB

EU Minta Dilibatkan Merancang Arsitektur Baru Keamanan Kawasan

Uni Eropa (EU)

Foto: antara

Moskow - Uni Eropa (EU) menyatakan keinginannya untuk dilibatkan dalam perundingan dengan Russia mengenai konflik di Ukraina dan perancangan arsitektur baru keamanan kawasan, kata Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, 

"Jika Trump benar-benar ingin agar Eropa mengambil tanggung jawab lebih besar atas keamanannya sendiri, maka sudah sepatutnya Eropa menjadi aktor utama dalam merancang arsitektur keamanan baru," kata Costa pad Minggu (16/2).

Seperti dikutip dari Antara, Costa menegaskan, perundingan keamanan yang diusulkan harus mempertimbangkan Russia sebagai "ancaman global, bukan hanya ancaman bagi Ukraina."

Sejumlah negara anggota EU menilai bahwa keterlibatan blok ini dalam merancang kebijakan keamanan kawasan bukan hanya penting untuk kepentingan Eropa sendiri, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan kekuatan global. Dengan meningkatnya ketergantungan antarnegara dalam bidang ekonomi, energi, dan teknologi, EU berupaya memperkuat diplomasi keamanan yang lebih strategis.

Sementara itu, Presiden Russia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan percakapan via telepon pada Rabu lalu.

Mereka membahas pertukaran warga negara antara Russia dan AS, dan penyelesaian konflik di Ukraina. Trump mengusulkan kemungkinan pertemuan langsung dengan Putin di Arab Saudi.

Menurut laporan surat kabar Russia, Kommersant, perwakilan Russia dan AS dijadwalkan menggelar pembicaraan tentang Ukraina di Riyadh pada Selasa (17/2).

Delegasi AS diperkirakan akan mencakup Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz, dan Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff.

Di kesempatan lain, Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan bahwa negara-negara Eropa tidak akan mendukung proses perdamaian yang mengecualikan Kiev atau yang mengharuskan Ukraina untuk melakukan demiliterisasi.

"Ukraina harus tetap menjadi negara demokratis dan berdaulat, tidak ada keputusan yang boleh diambil tanpa melibatkan mereka. Kami, sebagai orang Eropa, tidak akan membiarkan hal itu terjadi," ujar Scholz dalam debat televisi yang berlangsung sengit dengan para lawan politiknya menjelang pemilu pada 23 Februari.

Scholz juga memastikan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin Eropa di Paris pada Senin (17/2) untuk membahas perkembangan terbaru dan rencana perundingan antara AS dan Russia mengenai Ukraina.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.