Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pertumbuhan yang Meleset

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanian juga masih bisa tumbuh positif karena cuaca yang cukup mendukung dan berkurangnya serangan hama. Produksi perikanan tangkap, dan pengembangan teknologi budi daya juga sukses. Lalu, optimalisasi lahan dan penggunaan benih unggul dalam produksi buah serta sayur.

Pengeluaran

Dari segi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh positif. Ini dapat dilihat dari beberapa penjualan eceran yang tumbuh 4,74 persen, sedang pada triwulan IV/2017 hanya tumbuh 1,77 persen. Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit tumbuh 13,77 persen. Ini menguat dari triwulan IV/2017 yang tumbuh 9,06 persen. Pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga, restoran, dan hotel tumbuh tertinggi.

Pengeluaran pemerintah tumbuh positif karena kenaikan belanja barang, jasa, bantuan sosial, serta pegawai. Sedangkan untuk PMTB, pertumbuhan didorong peningkatan barang modal jenis mesin dan perlengkapan, kendaraan, serta peralatan lainnya. Selain itu, pertumbuhan impor barang lebih tinggi dari ekspor, antara lain karena perlambatan pertumbuhan volume perdagangan dan ekonomi global. Kemudian, perlambatan pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang utama. Permintaan domestik terhadap barang-barang impor pun naik.

PDB perkapita 2018 tercatat sebesar 56 juta rupiah atau 3.927 dollar AS, naik dari 2016 (47,9 juta) dan 2017 (51, 9). Namun, masih terjadi ketimpangan pembangunan yang cukup besar. Ini bisa dilihat dari struktur ekonomi pulau-pulau besar. Struktur ekonomi nasional juga masih Jawa sentries, lebih dari separuh ekonomi (58,48 persen), Sumatera (21,58), Kalimantan (8,2), Sulawesi (6,22), Bali dan Nusa Tenggara (3, 05). Kemudian, Maluku dan Papua sebesar 2,74 persen. Ini pekerjaan rumah untuk memerataan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top