Ini yang Dilakukan Pertamina untuk Program Ekonomi Hijau di Pangkalpinang
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Erwin Dwiyanto saat meninjau budi daya madu kelulut di Pangkalpinang, Kamis.
Foto: ANTARA/HO-MegaPANGKALPINANG - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Pangkalbalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan program ekonomi hijau di Kota Pangkalpinang, guna melestarikan lingkungan yang berdampak peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Pertamina terus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang selaras dengan keberlanjutan lingkungan," kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Erwin Dwiyanto di Pangkalpinang, Kamis (7/11).
Ia mengatakan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Pangkalbalam terus melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai bagian dari komitmen Pertamina terhadap pengembangan ekonomi hijau yang berdampak positif bagi masyarakat dan pelestarian lingkungan di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Babel.
"Dalam program TJSL ini, Pertamina memiliki berbagai inisiatif berbasis keberlanjutan di Kota Pangkalpinang, seperti penangkaran burung endemik Bangka, pelestarian tanaman khas Hutan Kota Tua Tunu, pengembangan anggrek dan budidaya madu kelulut yang mengedepankan metode ramah lingkungan," ujarnya.
Ia menyatakan, selain pelestarian ekosistem, program ini juga mendukung pemberdayaan masyarakat setempat melalui dukungan kepada UMKM lokal dalam menciptakan rantai ekonomi hijau.
Beberapa produk UMKM yang dikembangkan di antaranya adalah Kelompok Tani Madu Sinergi yang menghasilkan madu Arisi ramah lingkungan dan Sahabat Farm yang mengolah limbah organik menjadi maggot dan pakan ternak berkualitas.
Produk alami lainnya, seperti Teh Rosela Lidah Buaya dari Kelompok Wanita Tani Kemuning, serta Pempek Ubi, Surabi Durian, dan tembikar dari UMKM binaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Depati Amir, turut mendukung ekonomi lokal berkelanjutan.
"Kami sudah meninjau langsung pengembangan program ekonomi hijau dan ini komitmen Pertamina terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan sinergi antara korporasi, masyarakat dan lingkungan," katanya.
Menurut dia, melalui program TJSL di Hutan Kota Tua Tunu, Pertamina berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang selaras dengan keberlanjutan lingkungan.
"Setiap langkah yang kami ambil mencerminkan prinsip perlindungan alam dan kesejahteraan masyarakat. Kami yakin kolaborasi ini akan memberikan dampak jangka panjang yang positif, menciptakan masa depan hijau yang mandiri dan berdaya bagi masyarakat Pangkalpinang," ungkap Erwin.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan menegaskan, program TJSL di IT Pangkal Balam ini sejalan dengan nilai-nilai SDGs yang dijunjung Pertamina.
“Program ini secara langsung mendukung tujuan SDGs, khususnya Tujuan Nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Tujuan Nomor 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, Tujuan Nomor 13 Penanganan Perubahan Iklim, dan Tujuan Nomor 15 Kehidupan di Darat. Dengan mengedepankan metode yang ramah lingkungan, kami ingin memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan alam secara berkelanjutan,” tutup Nikho.
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- RSCM Luncurkan Tes Genomik Pengobatan Presisi untuk Penyakit Metabolik
- Basarnas Natuna Jalin Kerja Sama dengan Disdamkar dan Pertamina
- Penyebab Banjir Tempurejo Karena Pendangkalan Sungai
- Lalu lintas di ruas Tol Jabotabek dan Jabar meningkat H-3 natal
- BPBD Jatim sebut penyebab banjir Tempurejo karena pendangkalan sungai