Perseverance Mendapatkan Contoh Batu Pertama Mars

WASHINGTON - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), pada Senin (6/9), mengonfirmasi wahana penjelajah Mars mereka, Perseverance, berhasil mengumpulkan sampel batuan pertamanya. Itu akan dibawa kembali ke bumi pada misi berikutnya bagi para ilmuwan untuk meneliti kehidupan di Mars.

"Saya sudah mendapatkannya!" cuit badan antariksa itu, di samping foto inti batu yang sedikit lebih tebal dari pensil di dalam tabung sampel.

Sampel dikumpulkan pada 1 September, tetapi NASA pada awalnya tidak yakin apakah penjelajah itu berhasil membawa muatannya yang berharga karena gambar awal yang diambil dengan cahaya yang minim.

Setelah mengambil foto terbaru dan kontrol misi dapat memverifikasi isinya, Perseverance memindahkan tabung ke dalam wahana untuk pengukuran dan pencitraan lebih lanjut, lalu menutup wadah dengan rapat.

"Ini adalah pencapaian penting dan saya tidak sabar untuk melihat penemuan luar biasa yang dihasilkan oleh Perseverance dan tim kami," kata administrator NASA, Bill Nelson, dalam sebuah pernyataan.

Sangat Berharga

Administrator Asosiasi untuk Sains, Thomas Zurbuchen, menyamakan pencapaian itu dengan sampel batuan pertama yang diambil dari bulan, yang masih sangat berharga bagi para peneliti saat ini. Sistem sampling dan caching dari Perseverance adalah mekanisme paling kompleks yang pernah dikirim ke luar angkasa dengan lebih dari 3.000 bagian.

Target pertamanya adalah batu seukuran tas kerja yang dijuluki "Rochette" dari punggung bukit yang sangat menarik dari perspektif geologis karena mengandung lapisan kuno batuan dasar yang terbuka. Perseverance menggunakan bor dan mata bor berlubang di ujung lengan robot sepanjang dua meter untuk mengekstrak sampel.

Setelah menggali batu, rover menggetarkan mata bor dan tabung selama satu detik, sampai berulang lima kali. Prosedur ini disebut "perkusi untuk menelan" dan dimaksudkan untuk membersihkan bibir tabung dari bahan sisa, dan menyebabkan sampel jatuh ke bawah tabung.

Perseverance mendarat di dasar danau kuno yang disebut Kawah Jezero, pada Februari, dalam misi untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba menggunakan seperangkat instrumen canggih yang dipasang di menaranya.

Hal ini juga mencoba untuk lebih mencirikan geologi Planet Merah dan iklim masa lalu.