Selasa, 18 Mar 2025, 22:00 WIB

Persaingan Marquez Bersaudara Berebut Gelar Juara Dunia

Pembalap MotoGP dari tim Ducati Lenovo Marc Marquez.

Foto: ANTARA/AFP/Luis Robayo

JAKARTA - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua pembalap bersaudara menempati satu podium balapan kelas MotoGP.

Hal tersebut terjadi ketika pembalap Ducati Marc Marquez bersama dengan adiknya, pembalap Gresini Racing Alex Marquez, mengamankan podium GP Thailand yang berlangsung di Sirkuit Buriram, awal Maret.

Marc yang menjalani debut bersama dengan Ducati memulai balapan dengan manis usai memborong sprint race dan balapan utama GP Thailand.

Meski demikian, dominasi Marc sempat diganggu oleh sang adik yang terus membuntutinya di posisi kedua dalam dua seri balapan tersebut.

Kondisi yang tak berubah terjadi di GP Argentina yang berlangsung di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Senin pagi WIB.

Dominasi dari Marquez bersaudara tak tergoyahkan di urutan pertama dan kedua. Bahkan posisi tersebut sama sekali tak tersentuh oleh pembalap Ducati Francesco Bagnaia.

Marc kembali mengamankan kemenangan di seri sprint dan balapan utama GP Argentina, sementara Alex menghuni podium kedua di seri sprint dan balapan utama.

Posisi keduanya dalam dua seri terakhir tak tergoyahkan. Hal ini mungkin juga akan terjadi pada seri GP Amerika Serikat yang Sirkuit Austin pada 28-30 Maret.

Hilangnya pesaing

Perang Marquez bersaudara terjadi karena hilangnya pesaing dalam dua seri terakhir.

Juara bertahan sekaligus pembalap Aprilia Racing Jorge Martin  dalam kondisi cedera seusai mengalami kecelakaan dalam sesi tes pramusim di Sirkuit Sepang, Januari.

Martinator dipastikan tak akan mengikuti tiga seri balapan perdana musim ini, selain itu Jorge Martin juga diragukan untuk tampil dalam gelaran GP Qatar.

Kondisi tersebut tentunya akan sangat sulit bagi Martin yang secara matematis mengejar perolehan poin Marc Marquez yang kini telah mengoleksi total 74 poin dari dua seri.

Lalu faktor lainnya yakni Martinator kini masih belum bisa langsung beradaptasi cepat dengan tim barunya Aprilia Racign, setelah sebelumnya ia membela Prima Pramac Racing.

Pesaing juara dunia lainnya yakni Francesco "Pecco" Bagnaia yang kini juga mengalami kendala tak terselesaikan hingga dua seri yang sudah berjalan.

Di balapan GP Argentina, Pecco mengeluhkan kondisi ban belakang yang sulit dikendalikan. Kendala tersebut sebenarnya telah menjadi masalah yang telah dialami oleh Pecco semenjak tes pramusim lalu.

Meski demikian, Pecco tetap menaruh ambisi merebut gelar juara dunia dan berharap segera beradaptasi dengan Desmosedici GP25.

"Ini bukan situasi terburuk yang pernah saya alami. Tahun lalu, lebih buruk di paruh pertama musim. Namun bedanya, kali ini saya memiliki lawan yang lebih konsisten. Marc tidak akan membuat kesalahan," kata Francesco Bagnaia.

Jawara dunia  2022 dan 2023 tersebut akan melewati perjalanan yang terjal untuk bisa mengejar ketertinggalan dari Marquez bersaudara.  Pasalnya, dia akan bersaing di Sirkuit Austin, yang notabene Marc merupakan pembalap yang begitu kuat di sirkuit tersebut.

"Masalahnya adalah kembali ke perasaan saya. Perasaan saya adalah apa yang membuat saya bisa bertarung untuk meraih kemenangan, bukan tempat keempat. Posisi keempat bukan tempat saya. Bahkan, posisi ketiga pun bukan tempat saya," ujar pembalap asal Italia itu.

Perang Marquez bersaudara

Tanpa adanya pesaing yang konsisten dalam dua seri terakhir, membuat perang Marquez bersaudara dalam perebutan gelar juara dunia musim ini akan sangat mungkin terjadi.

Alex Marquez yang telah menjalani dua musim bersama Gresini Racing musim ini begitu tampil mengejutkan dengan Desmosedici GP24.

Menggunakan motor dengan spesifikasi yang tak jauh berbeda dibandingkan dengan musim lalu, Alex musim ini mulai menunjukkan konsistensinya dalam dua seri terakhir.

Di GP Argentina, Alex tercatat sempat mengungguli Marc dalam catatan waktu tercepat mulai dari lap 4 hingga lap 22.

Meski demikian Alex sangat berhati-hati untuk tidak terjebak dalam pernyataan mengenai perebutan gelar juara dunia musim ini, meski pembalap asal Catalan tersebut mengakui bahwa penampilannya saat ini merupakan titik tertinggi dalam performa sepanjang karir.

"Saya tidak pernah merasa sekuat ini di MotoGP. Saya menikmati motor dan semua yang saya lakukan. Kami harus terus melaju seperti ini," ujar Alex.

Ambisi Alex untuk menyabet gelar MotoGP sekaligus melengkapi raihan gelarnya yang sudah sempat mencicipi gelar juara Moto2 dan Moto3 tentunya menjadi sinyal kuat persaingan dengan Marc yang kini tengah dalam ambisi memburu gelar juara dunia kelas MotoGP untuk yang ketujuh kalinya.

Marc mengaku bahwa musim ini persaingan akan terjadi antara dirinya dan Alex dibandingkan melawan rekan setimnya sendiri Pecco.

Marc mengerti bahwa secara psikologis Alex yang memperoleh kepercayaan diri tinggi akan sangat berbahaya dan bisa menjadi sandungan untuknya dalam persaingan gelar juara.

"Saya tahu bahwa ketika dia merasa percaya diri, dia bisa memenangi kejuaraan dunia seperti yang dia lakukan di Moto3 dan Moto2. Alex adalah lawan utama untuk persaingan gelar juara dunia musim ini," ujar Marc.

Dengan kemungkinan pengembangan dari Desmosedici GP25, tentunya Marc tetap diunggulkan ketika menghadapi adiknya sendiri  dalam perebutan gelar juara.

Terlebih kondisi Marc musim ini sangat berbeda dengan musim lalu. Pembalap berusia 32 tahun tersebut pada musim lalu mencatatkan tiga kemenangan grand prix, sedangkan  kini sudah mengantongi dua kemenangan grand prix.

Ambisi Marc tentu saja memburu gelar juara dunia dan rekor untuk bisa menjadi yang terbaik di MotoGP.

Kemenangan di GP Argentina sekaligus membukukan Marc sebagai pembalap ketiga sepanjang sejarah yang meraih kemenangan terbanyak dengan catatan 90 kemenangan menyamai kemenangan Angel Nieto.

Marc kini hanya tertinggal dari Valentino Rossi (115 kemenangan) dan Giacomo Agostini (122 kemenangan).

Dengan berbagai faktor yang secara matematis menguntungkan Marc, bukan tidak mungkin dominasinya akan terus berlangsung hingga akhir musim mendatang.

Tanpa menyingkirkan potensi pembalap lain,  persaingan  Marquez bersaudara kemungkinan akan terus berlangsung dalam sisa 20 grand prix musim ini.

Redaktur: -

Penulis: Alfred, Antara

Tag Terkait:

Bagikan: