
Permukiman di Kosambi Tangerang Terendam Banjir
Seorang warga saat melintasi genangan banjir di Kampung Cilampe, Kelurahan Salembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Foto: ANTARA/HO/BPBD Kabupaten TangerangFaktor utama dari adanya tumpukan sampah yang menutupi aliran kali sehingga air meluap ke permukiman.
TANGERANG - Dua RT, yakni RT 01 dan RT 04 di Kampung Cilampe, Kelurahan Salembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, terendam banjir setinggi 50-60 sentimeter akibat meluapnya Kali Cilampe, pada Sabtu (10/9).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, terdapat 98 kepala keluarga (KK) di dua RT yang digenangibanjir.
"Total KK yang terdampak di RT 01 ada 48 KK dan RT 04 ada 50 KK," ucap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir, di Tangerang, Sabtu.
Dari dua area yang terendam banjir tersebut, saat ini telah dilakukan penanganan oleh BPBD dengan cara menyedot air yang menggenangi permukiman warga itu.
"Untuk penanganan banjir Cilampe, tim BPBD Kabupaten Tangerang melalui Pos Damkar Kosambi sudah melakukan penyedotan denganmenurunkan satu mesin sedot, dengan lima personel," ujar dia.
Sementara itu, Camat Kosambi, Dadang Sudrajat, menambahkan bahwa dari dua area rukun tetangga yang terdampak musibah banjir tersebut, hingga kini belum ada warga yang melakukan pengungsian.
"Sejauh ini belum ada laporan warga yang mengungsi," tuturnya.
Ia mengatakan musibah banjir di permukiman Cilampe, Kelurahan Salembaran, Kecamatan Kosambihari ini terparah.
"Karena wilayah itu paling dekat dengan kali, jadi saat ini terparah. Dan biasanya di situ jarang banjir juga," katanya.
Ia mengungkapkan untuk penyebab terjadinya banjir di wilayahnya itu merupakan faktor dari adanya tumpukan sampah yang menutupi aliran kali. Sehingga, saat memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan aliran air itu pun meluap ke permukiman.
"Faktor sampah membuat laju air kali meluap, jadi naik ke permukiman warga. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak buang sampah sembarangan," ungkapnya.
Peringatan Dini
Sementara itu, BPBD Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta masyarakat mewaspadai hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi pada malam hari.
"Kami berharap dengan meningkatnya kewaspadaan dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak, Agus Reza Faisal, Sabtu.
Peluang hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang di wilayah Kabupaten Lebak terjadi malam hari dan berpotensi menimbulkan bencana alam.
BPBD Lebak mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor agar waspada dan dipastikan curah hujan cukup tinggi.
Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca buruk di Kabupaten Lebak, Sabtu, (10/9).
"Kami minta relawan dan aparatur kecamatan, desa, dan kelurahan dapat mengoptimalkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca buruk itu," katanya.
Menurut dia, BPBD Lebak kini mempersiapkan peralatan kebencanaan untuk menghadapi cuaca buruk tersebut, di antaranya kendaraan roda dua dan empat, termasuk kendaraan dapur umum.
Selain itu peralatan seperti tambang, gergaji mesin, pelampung, perahu motor, pompa penyedot air dan lainnya. Ant/and
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 3 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
- 4 Kemensos Akan Tertibkan Pelayanan Lembaga Kesejahteraan Sosial
- 5 Indonesia-Norwegia Perpanjang MoU Kerja Sama Iklim dan Kehutanan