Perlu Tekad Kuat dalam Membangun Rakyat Perdesaan yang Berbasis Teknologi
DESA BUTUH LISTRIK EBT I Dua anak belajar dengan penerangan lampu minyak di Dusun Cagakroya, Cikamurang, Terisi, Indramayu, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Tidak mungkin membangun rakyat di perdesaan yang berbasis teknologi jika tidak ada listrik. Solusinya pemerintah harus membangun listrik EBT yang bisa terlaksana dalam waktu cepat.
Setelah Indonesia merdeka selama 75 tahun, diakui memang belum ada kesetaraan dalam pembangunan. Hal itu terlihat pada sekitar 1.000 triliun rupiah dana perbankan hanya dipakai membiayai pusat perbelanjaan atau mall. Kemudian, triliunan rupiah membangun perusahaan e-commerce, tapi isinya 95 persen barang impor. Sedangkan desa yang banyak tertinggal tidak dibangun.
Padahal, solusinya hanya dengan membangun listrik EBT yang bisa dalam waktu cepat, tidak perlu menunggu puluhan tahun bangun listrik diesel. Di Lampung Timur misalnya, yang masih memakai diesel, padahal dekat Jakarta, semestinya memakai EBT, begitu pun di daerah lain.
Oleh sebab itu, lanjut Kisworo, pemerintah jangan memaksakan energi kotor ke daerah terpencil karena mengotori dan menyebabkan penduduk di daerah itu tidak sehat. Berapa ratus triliun rupiah biaya habis di BPJS hanya untuk mengurusi yang sakit akibat polusi.
"Semua ini terjadi karena kepentingan primitif itu, kepentingan pribadi untuk bisnis, tapi satu negara dikorbankan. Kita membiarkan saudara kita tertinggal dan menciptakan kebijakan yang meninggalkan mereka," katanya.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya