Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 24 Feb 2025, 01:15 WIB

Perlu Empat RDF Plant Lagi

Sejumlah pekerja saat berada di dalam area RDF plant Rorotan Jakarta.

Foto: ANTARA/HO-DLH DKI Jakarta

JAKARTA – Guna menangani sampah setiap hari secara lebih baik, maka pabrik pengolah sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) Plant akan ditambah. “Kalau RDF Plant hanya satu jelas kurang, maka ke depan jumlahnya akan ditambah. Ini juga masukan dari tim transisi,” tutur Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, Minggu.

Menurutnya, terkait rencana penambahan RDF nanti akan dibicarakan dengan Gubernur Pramono Anung. Pramono lebih mengetahui persoalan sampah ini. Rano menjelaskan, problem sampah Jakarta dari dulu sudah dipahami, tapi tidak pernah selesai. Ini karena memang Jakarta tidak memiliki lahan untuk menampung sampah.

“Untung ada Bekasi yang bisa kerja samakan. Tapi lama-lama Bekasi akan kewalahan juga,” ujarnya. Rano menambahkan, sekarang sudah ada teknologi pengolah sampah menjadi listrik melalui Intermediate Treatment Facility (ITF).

Menurutnya, ITF mampu mereduksi sampah hingga 80 persen dari total kapasitas sampah. Caranya, diubah bentuk, komposisi dan volume menggunakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. ITF ada di Sunter, Marunda, Cakung, dan Duri Kosambi.

Sementara itu, RDF Plant Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara mampu menampung 2.500 ton sampah per hari. Sampah diproses menjadi bahan bakar alternatif dengan teknologi mutakhir. “Pilihannya hanya dua itu,” katanya. Rano menyatakan Pemprov harus berani mengambil keputusan karena produksi sampah Jakarta tinggi. Ini harus diproses sedemikian rupa agar tidak menjadi persoalan.

Sekarang produksi sampah Jakarta mencapai 8.000 ton perhari. Sedangkan daya tampung RDF Plant Rorotan hanya 2.500 ton. Sisanya dibuang ke Bantar Gebang Bekasi. “Hanya, lama-lama Bekasi tentu akan kewalahan. Maka, solusinya menambah RDF Plant,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Rano Karno minta semua terlibat aktif mengelola sampah agar tidak menjadi persoalan menggunung kehidupan. “Pengelolaan sampah jangan hanya mengandalkan pemerintah,” tutur Rano Karno saat kegiatan “Trash Fest 2025,” di Jakarta, Minggu.

Menurutnya, melalui kegiatan Trash Fest yang digelar untuk Peringatan Hari Sampah Nasional (PHSN), Pemprov Jakarta mencoba mengedukasi dan menyosialisasikan agar warga bersama-sama mengelola sampah. “Pengelolaan sampah dapat dimulai dari rumah. Sampah dipilah antara plastik dan nonplastik. Melalui cara itulah semua bisa mengurangi sampah,” ujar Rano.

Dia memperkirakan, kalau sampah tidak dikelola dengan baik akan menjadi bencana. Menurutnya, RDF minimal dibangun di empat wilayah. “Artinya harus dibuat di tempat lain juga, supaya sampah tidak melintas kota lain,” tandasnya.

Wagub Rano menjelaskan sampah di Jakarta Utara diproses di Rorotan. Sampah di barat diproses di Jakarta Barat, supaya persoalan daya tampung bisa selesai. “Kalau enggak begitu, kita akan tetap menghadapi masalah sampah selamanya,” tuturnya.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.