Senin, 20 Jan 2025, 08:48 WIB

Perhatian Pasar Tertuju pada Kondisi Ekonomi Domestik dan Mancanegara, Berikut Proyeksi IHSG Awal Pekan Ini

Foto: istimewa

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di­perkirakan masih melanjutkan tren positif awal pekan ini. Fokus pasar bakal tertuju pada perkembangan ekonomi nasional dan global, seperti di Tiongkok, Jepang, dan Ame­rika Serikat (AS).

Dalam risetnya, Phintraco Sekuritas menyebutkan stimulus fiskal dan moneter di dalam negeri diya­kini mampu menopang pertum­buhan konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. Karena­nya pasar optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 di atas 5 persen.

Dari mancanegara, Phintraco memperkirakan salah satu katalis positif market merupakan dampak positif dari perbaikan ekonomi Tiongkok terhadap kinerja ekspor In­donesia. Selanjutnya, pasar akan menantikan keputusan suku bunga acuab dari Bank of Japan (BoJ) dan data tingkat pengangguran di AS.

Karenanya, Phintraco memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (20/1), bergerak menguat terbatas di kisaran 7.100-7.150.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/1) sore, ditutup menguat 47,96 poin atau 0,66 persen ke posisi 7.154,66, mengikuti penguatan mayoritas bursa sa­ham kawasan Asia.

“IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat saat pasar fokus pada pelantikan Donald Trump sebagai Presi­den Amerika Serikat (AS) serta merespons rilis data eko­nomi China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Dari mancanegara, sejumlah faktor tampaknya turut menopang perdagangan hari ini. Pasar masih khawatir ter­hadap kebijakan Donald Trump terkait arah kebijakan eko­nomi dan geopolitik yang berpotensi memicu konflik, mu­lai dari perang dagang hingga ketegangan geopolitik.

Di sisi lain, solidnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali menekan imbal hasil US Treasury lebih lanjut, se­hingga meningkatkan spekulasi pasar terhadap kebijak­an The Fed. Gubernur The Fed, Christopher Waller, juga mengindikasikan pada Kamis (16/1) bahwa tiga atau em­pat penurunan suku bunga masih mungkin terjadi jika data ekonomi melemah lebih lanjut.

Sementara itu, pasar merespons data ekonomi Tiongkok yang tumbuh 5,4 persen (yoy) pada kuartal IV 2024, mening­kat dari 4,6 persen (yoy) pada kuartal III dan melampaui es­timasi pasar sebesar 5,0 persen (yoy).

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan: