
Pererat Kerja Sama! Menkeu Bahas Kemitraan Strategis dengan Jepang
RI-Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan
Foto: istimewaJAKARTA – Pemerintah menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kemitraan dengan Jepang di multi sektor. Penegasan tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat bertemu Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dan Chief Investment Officer (CIO) Development Bank of Japan (DBJ) Shingo Kobayashi.
"Melalui pertemuan hari ini, kami berkomitmen akan terus memperkuat kolaborasi yang berkelanjutan bagi ekosistem keuangan Indonesia," kata Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta, Kamis (6/3).
Menkeu menjelaskan DBJ merupakan bank milik pemerintah Jepang dan sejak 2023 telah bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) dalam mendorong solusi modal hibrida (hybrid capital solutions). Kemitraan dengan DBJ bertujuan untuk mendorong investasi sektor swasta, pertumbuhan berkelanjutan, dan memperkuat pasar keuangan Indonesia melalui solusi permodalan yang inovatif dan berdampak.
Di sisi lain, Indonesia dan Jepang memperkuat hubungan bilateral dengan memperluas kerja sama di sektor perusahaan rintisan (startup), ekonomi digital, industri hijau, serta pengembangan kapasitas tenaga kerja. Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan Public-Private Dialogue Track (PPDT) 1.5 ke-3 yang digelar pada 28 Februari lalu, yang melibatkan pemerintah serta sektor swasta dari kedua negara.
Perluasan Kolaborasi
Dalam sesi pembahasan ekonomi digital dan startup, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi menekankan pentingnya perluasan kolaborasi antara Indonesia dan Jepang untuk saling meningkatkan keunggulan masing-masing negara. “Salah satu inisiatif yang akan didorong adalah program Fast Pitch Track Jepang-Indonesia,” ujarnya.
Kedua negara sepakat untuk memperdalam kerja sama dalam pengembangan ekosistem yang mendukung pertumbuhan startup dan bisnis berbasis inovasi. Kemenko Perekonomian dan METI juga akan memulai diskusi intensif untuk mempromosikan kolaborasi lebih lanjut di sektor pengembangan kecerdasan artifisial (AI).
Selain di sektor digital, pertemuan ini juga membahas kerja sama di industri hijau. Jepang turut membawa agenda Asia Zero Emission Community (AZEC) yang mencakup berbagai proyek potensial untuk mendukung agenda hilirisasi mineral dan transisi energi Indonesia ke energi baru dan terbarukan (EBT).
Berita Trending
- 1 RI-Jepang Perluas Kerja Sama di Bidang “Startup” dan EBT
- 2 Jadwal Liga 1 Indonesia Pekan ke-26: Jamu Persik, Persib Berpeluang Jaga Jarak dari Dewa United
- 3 Bukan Penentu Kelulusan, Mendikdasmen: TKA Pengganti UN Tidak Wajib
- 4 Tiongkok Mengeklaim Telah Menemukan Sumber Energi “Tak Terbatas”
- 5 DPR dan Jampidsus Kejagung Gelar Rapat Bahas Korupsi Pertamina