Perbankan Diharapkan Tawarkan Bunga Atraktif untuk Pertahankan Dolar
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan November 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (17/11).
Hal tersebut pada akhirnya tercermin dari indeks dolar AS, yang merupakan perbandingan dolar AS terhadap mata uang utama, terus mengalami penguatan.
Di Indonesia, kelangkaan dolar AS antara lain terlihat dari celah pertumbuhan kredit valuta asing (valas) dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) valas yang cukup tinggi, yakni 11 persen dengan 2 persen, seiring pula dengan depresiasi rupiah.
"Namun secara keseluruhan celah pembiayaan antara DPK dan kredit valas sudah mulai membaik" katanya.
Ia menyebutkan hal itu lantaran tidak semua dana pembiayaan valas perbankan bersumber dari DPK. Tetapi, ada pula dari non DPK yang mengalami pertumbuhan pesat, seperti dalam bentuk pinjaman dan repo.
Kendati demikian, BI tetap berharap ke depannya terdapat banyak dana asing masuk ke Indonesia, terutama dalam bentuk dolar AS. Apalagi, di triwulan III-2022 mulai terdapat kenaikan masuknya investasi asing langsung sebesar 63 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), serta surplus neraca dagang yang mencapai 45 miliar dolar AS.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya