Perbaikan Infrastruktur Tekan Biaya Logistik
Foto: istimewaJAKARTA - Biaya logistik di Tanah Air sampai saat ini masih sangat tinggi sehingga menyebabkan daya saing Indonesia rendah di kancah global. Untuk itu, perbaikan infrastruktur dinilai menjadi salah satu solusi untuk menekan tingginya biaya logistik nasional.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan biaya logistik Indonesia tercatat sebesar 24 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut jauh di atas rerata biaya logistik dunia sebesar 13 persen terhadap PDB global.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi menilai kondisi tersebut membuat daya saing Indonesia kurang kompetitif dibandingkan sejumlah negara lain. Karenanya, perbaikan infrastruktur dinilai urgen mengingat fasilitas sarana dan prasarana RI berada di peringkat 72 secara global.
"Untuk pilar infrastruktur, khususnya konektivitas, peringkat terendah pada konektivitas jalan berada di peringkat 109, diikuti liner shipping connectivity (36). Airport connectivity Indonesia sangat baik pada peringkat 5," kata Setijadi yang dihubungi, Kamis (12/8).
Dalam The Global Competitiveness Index 2019 yang dikeluarkan World Economic Forum, indeks daya saing ekonomi Indonesia berada di rangking 50 dari 141 negara, turun lima peringkat dari tahun sebelumnya. Bahkan, posisi Indonesia di bawah Singapura (1), Malaysia (27), dan Thailand (40).
Efisiensi Pelayanan
Menurut Setijadi, perbaikan kualitas infrastruktur jalan juga diperlukan. Saat ini, lanjutnya, Indonesia menghadapi tantangan peningkatan railroad density terkait wilayah yang luas.
Tak hanya itu, efisiensi pelayanan juga perlu ditingkatkan, baik untuk transportasi udara maupun pelabuhan.
"Untuk itu, SCI merekomendasikan perencanaan dan pembangunan infrastruktur berorientasi tidak hanya terhadap output, tetapi juga harus terhadap outcome dan impact. Seperti dalam pembangunan pelabuhan, orientasi seharusnya tidak hanya hasil fisik pelabuhan, namun juga terhadap volume barang yang ditangani, bahkan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah," jelasnya.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 3 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 4 Ini Pangkostrad yang Baru
- 5 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
Berita Terkini
- Drama Penangkapan Presiden Korsel, Para Penyidik Dihalangi Pasukan Keamanan Yoon
- Putusan MK Menghilangkan Sekat Antara Parpol
- Momentum Sujud Syukur dan Refleksi Capaian 2024
- Manufaktur Kembali Ekspansif, Kemenkeu Yakin Ekonomi Bisa Tumbuh 5 Persen
- Cuaca Hari Ini, BMKG: Sebagian Besar Indonesia Hujan Ringan