Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perang Makin Alot, Ukraina Segera Meminta Senjata Berat Ketika Pejabat Tinggi AS Berkunjung di Kyiv

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) mendatangi Kyiv, Ukraina pada Minggu (24/4). Para pejabat yang ikut dalam kunjungan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan, Lloyd Austin.

Dalam lawatannya tersebut bertujuan guna membahas permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait bantuan senjata yang lebih canggih untuk melawan militer Rusia.

Perang antara Rusia dan Ukraina terlihat semakin panas usai sejumlah pemimpin negara di Eropa mulai menambah bala bantuannya.

"Jiwa kami dipenuhi dengan kebencian sengit terhadap penjajah dan semua yang telah mereka lakukan. Jangan biarkan kemarahan menghancurkan kami dari dalam," ujar Zelensky dalam keterangannya.

Lawatan AS tersebut dilakukan ketika pasukan Rusia tidak memperlihatkan tanda-tanda akan menurun intensitas serangan usai melancarkan rudal di kota selatan Odessa yang menewaskan delapan orang, termasuk seorang bayi.

Zelensky langsung menuduh Rusia sebagai negara teroris dan bertindak seperti Nazi di Kota Pelabuhan Mariupol yang telah hancur dampak dari bom intensif selama berminggu-minggu.

Langkah terakhir dari banyak cara untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol gagal pada Sabtu (23/4), lalu unit pejuang Ukraina yang memiliki persembunyian di terowongan di bawah pabrik baja Azovstal yang luas muncul di selat semakin putus asa.

Berjumlah 200 warga berkumpul di titik evakuasi yang ditentukan di Mariupol pada hari Sabtu, tetapi "dibubarkan" oleh pasukan Rusia," kata pejabat Kota Petro Andryushchenko.

"Evakuasi digagalkan," lanjutnya.

Dirinya mengklaim, orang lain sudah diminta untuk naik bus menuju ke tempat-tempat yang dikendalikan oleh Rusia.

Pada sebuah pesan yang diposting di media sosial, Wakil komandan Resimen Azov sayap kanan, Sviatoslav Palamar, menyebutkan pasukan Rusia terus menghujani Azovstal ketika pasukannya berusaha untuk menembus pertahanan pabrik.

"Musuh melanjutkan serangan udara, artileri dari laut. Tank musuh terus menyerang dan infanteri berusaha menyerbu," ujar Palamar.

Kemudian, Mariupol, yang diklaim Kremlin telah "dibebaskan", sangat penting bagi rencana perang Rusia untuk membangun jembatan darat ke Krimea yang diduduki Rusia dan mungkin di luarnya, sejauh Moldova.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top