Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perajin Tempe Berharap Adanya Kedelai Lokal

Foto : (ANTARA FOTO/FAUZAN)

Pekerja membuat tahu di Semanan, Jakarta, Kamis (7/1/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk olahan dari kedelai yaitu tahu dan tempe mengalami inflasi pada Desember 2020 menyusul kenaikan harga kedelai di pasar global, yaitu sebesar 0,06 persen untuk tahu mentah dan 0,05 persen untuk tempe. ANTARA FOTO/Fauzan/wsj. (ANTARA FOTO/FAUZAN)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perajin tahu-tempe di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, meng-harapkan adanya pasokan ke-delai lokal untuk produksi ma-kanan tersebut.Hingga kini produksi panga-nan rakyat tersebut masih 100 persen menggunakan kedelai impor.

"Katanya Menteri berjanji akan menstabilkan harga ke-delai dan memperkuat kedelai lokal," ujar pemilik Pabrik Tahu Karisma Abu Ajis usai tempat usahanya didatangi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam operasi kedelai di

Jakarta, kemarin.

Ajis mengatakan perajin tempe dan tahu lebih mengha-rapkan kedelai lokal ketimbang kedelai impor, sebab memiliki rasa lebih lezat dan gurih sehingga lebih dipilih konsumen.

Namun pasokan kedelai lokal cenderung kecil. Begitu pula dengan margin harga kedelai lokal yang jauh lebih tinggi ketimbang kedelai impor.Kedelai impor saat ini men-capai 9.500 rupiah per kilo-gram (kg), namun belum sebe-rapa dibanding kedelai lokal yang dapat mencapai harga 16.000 rupiah per kilogram.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top