Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ancaman Konservasi

Penyerbuk untuk Tingkatkan Panen

Foto : afp/ Damien MEYER
A   A   A   Pengaturan Font

Studi ilmuwan Rutgers baru-baru ini tidak berlaku untuk tanaman pangan utama seperti beras dan gandum, yang tidak memerlukan penyerbuk untuk berkembang biak. Namun penyerbukan oleh lebah dan hewan lainnya sangat penting bagi perkembangbiakan apa yang digambarkan Turo sebagai makanan padat nutrisi dan menarik yang kita sukai dan relevan secara budaya seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan polong-polongan.

"Jika Anda melihat daftar tanaman dan memikirkan buah dan sayuran mana yang paling Anda sukai seperti buah beri musim panas atau apel dan labu di musim gugur. Itu semua adalah tanaman yang biasanya perlu diserbuki oleh serangga," tutur Turo.

Penyerbukan adalah proses perpindahan serbuk sari dari bagian bunga jantan ke bagian bunga betina, yang memungkinkan suatu tanaman dibuahi dan menghasilkan biji, buah, dan tanaman muda. Serbuk sari dapat dipindahkan oleh angin, air atau penyerbuk seperti lebah madu dan lebah liar serta serangga lain dan hewan lain, seperti kelelawar.

Penyerbuk mendukung reproduksi sekitar 88 persen tanaman berbunga di dunia dan 76 persen tanaman pangan terkemuka dunia, menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh profesor Rachael Winfree dan ilmuwan lainnya. Lebah umumnya dianggap sebagai penyerbuk paling efektif karena mereka mengunjungi lebih banyak bunga dan membawa lebih banyak serbuk sari dibandingkan serangga lainnya.

Ilmuwan Rutgers mengidentifikasi bahwa tanaman blueberry, kopi, dan apel paling sering terkena dampak keterbatasan penyerbuk. Para peneliti menemukan defisit hasil pada 25 tanaman unik dan di 85 persen negara yang dievaluasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top