Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
“Review" IMF I Perlambatan Ekonomi Akan Berlanjut ke Triwulan III-2024

Penting Merevitalisasi Manufaktur guna Atasi Kesenjangan Struktural

Foto : ISTIMEWA

International Monetary Fund (IMF) / Dana Moneter Internasional

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara dari sisi konsumen, khususnya dalam negeri, daya beli harus dipulihkan. Dalam hal ini, sebaiknya jangan sampai menaikkan pajak yang membebani masyarakat. Implikasinya tentu terkena ke kapasitas fiskal sehingga peningkatan optimalisasi penggunaan anggaran pemerintah juga menjadi urgen.

"IMF memang memberikan apresiasi terhadap stance kebijakan moneter Indonesia dan menyarankan untuk melanjutkan reformasi keuangan. Namun, saya percaya bahwa upaya untuk menjembatani kesenjangan struktural harus difokuskan pada revitalisasi sektor manufaktur dengan teknologi canggih dan tenaga kerja terampil, serta memastikan bahwa daya beli konsumen tetap terjaga," papar Aloysius.

Tidak Capai Target

Dalam kesempatan lain, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2024 sebenarnya menggambarkan terjadinya perlambatan ekonomi, karena hanya tumbuh 5,05 persen (year on year/yoy), lebih rendah dari capaian triwulan I-2024 yang tumbuh 5,11 persen (yoy).

Padahal, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2024 sebesar 5,2 persen (yoy). Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I-2024 sebesar 5,08 persen (ctc) masih berada di bawah target asumsi makro anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024," jelas Esther.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top