Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
“Review" IMF I Perlambatan Ekonomi Akan Berlanjut ke Triwulan III-2024

Penting Merevitalisasi Manufaktur guna Atasi Kesenjangan Struktural

Foto : ISTIMEWA

International Monetary Fund (IMF) / Dana Moneter Internasional

A   A   A   Pengaturan Font

Deindustrialisasi di Indonesia dapat dilihat dari penurunan kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada awal 2000-an, sektor manufaktur menyumbang sekitar 29 persen dari PDB, namun angka ini terus menurun hingga mencapai sekitar 19 persen pada 2020.

Penurunan itu juga menunjukkan adanya pergeseran struktur ekonomi dari manufaktur ke sektor jasa dan komoditas, yang sering kali tidak memberikan nilai tambah sebesar sektor manufaktur.

Menurut Aloysius, dengan jumlah penduduk yang besar, sulit bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tanpa adanya industrialisasi yang kuat. Industrialisasi berbasis teknologi dan tenaga kerja yang terampil sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing global.

Dari sisi manufaktur perlu mengedepankan efisiensi, bila perlu meremajakan teknologi disertai dukungan tenaga kerja yang lebih produktif.

"Hasil dari pendidikan vokasi yang marak beberapa tahun terakhir kiranya dapat diaktualisasikan, sekaligus untuk membuktikan apakah format pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan," jelas Aloysius.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top