Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penguatan CBP Penting untuk Stabilkan Harga Pangan

Foto : Istimewa

FGD Arah Kebijakan Pangan dihadiri Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, Vice President Communication and Public Affair PT Astra Agro Lestari, Fenny Sofyan, dan General Manager Unit Bisnis Bulog, Sentra Niaga Topan Ruspayandi, di Jakarta Jumat (9/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Esther menilai solusi pemerintah untuk swasembada beras hanya kebijakan populis, yang hanya sementara. Akhirnya, jalan pintas pemerintah untuk memenuhi pangan dalam negeri saat produksi kurang adalah impor.

"Contohnya, kalau beras produksinya kurang maka impor, kalau gulanya kurang impor. Semuanya diimpor. Ini kan kita tidak berpikir panjang bagaimana kita melakukan swasembada pangan, baik itu beras maupun yang lainnya," kata dia.

Kemudian, Esther mengkritik program bantuan sosial (Bansos) pemerintah yang kurang signifikan menurunkan angka kemiskinan. Angka BPS menunjukkan, dari tahun 2011-2024, kemiskinan hanya turun 2 persen, berbanding terbalik dengan anggaran bansos yang terus bertambah.

"Terakhir, saya liat di nota keuangan APBN, bansos sekitar Rp496 triliun. Tahun 2009 misalnya hanya Rp17 triliun, sekarang tahun 2024 Rp496 triliun. Jadi, kemiskinan turun 2 persen selama kurang lebih 12 tahun, sementara Bansosnya naik ratusan triliunan. Ini something wrong," kata Esther.

Oleh karena itu, menurut Esther, arah kebijakan pangan ini harus dibalikkan lagi, tidak hanya sekadar temporer. Dan menurut dia, strategi kedaulatan pangan ini ada empat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top