Peneliti Temukan Banyak Orang Dewasa di AS Tak Menyadari Terkena Kolesterol
Ilustrasi
Tim peneliti lebih lanjut memeriksa jumlah peserta yang tidak diberitahu tentang status kolesterol mereka dan tidak diberi resep obat untuk mengobati kondisi tersebut. Mereka menemukan bahwa fraksi dengan kolesterol tinggi yang tidak menyadari dan tidak diobati menurun dari hampir 12 juta orang dewasa pada periode awal menjadi lebih dari 6 juta di akhir penelitian, mewakili lebih dari 40 persen penderita kolesterol tinggi. Bagi mereka yang berada dalam kisaran yang sangat tinggi, jumlahnya menurun dari 3 juta menjadi 1,4 juta.
Selain itu, penelitian ini mengindikasikan bahwa kesenjangan dalam pengobatan dan kesadaran tampaknya secara tidak proporsional mempengaruhi orang kulit hitam, Hispanik, dan orang Amerika yang berpenghasilan rendah.
Bagi Joshua Knowles, MD, seorang profesor kedokteran kardiovaskular di Stanford Health Care di California, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Amerika telah mencapai kemajuan dalam hal kolesterol, tetapi jalan kita masih panjang.
"Kami telah menabuh genderang sejak lama mengenai pentingnya kolesterol LDL yang tinggi dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Meskipun kami telah membuat beberapa terobosan, masih ada ruang untuk perbaikan. Banyak orang yang masih kurang terdiagnosis dan kurang mendapatkan perawatan," imbuh Knowles.
Kolesterol adalah zat seperti lilin, dan jika terlalu banyak di dalam tubuh, kolesterol perlahan-lahan dapat menumpuk di dinding bagian dalam arteri yang memberi makan jantung dan otak. Hal ini dapat menyebabkan aterosklerosis, penyempitan arteri, dan pembekuan darah yang dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya