Rabu, 18 Des 2024, 16:25 WIB

Pendidikan Nonfomal Mesti Diperkuat

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, dalam Gelar Hasil Karya Peserta Didik Kursus dan Pelatihan Tahun 2024 di Jakarta, pada Rabu (18/12).

Foto: Istimewa

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan, pendidikan nonformal mesti diperkuat. Menurutnya, lembaga tersebut penting untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju.

"Untuk menjadi bangsa maju dan hebat, tidak bisa hanya mengandalkan pendidikan formal, tetapi juga harus memperkuat pendidikan nonformal," ujar Mu'ti, dalam Gelar Hasil Karya Peserta Didik Kursus dan Pelatihan Tahun 2024 di Jakarta, pada Rabu (18/12).

Dia menjelaskan, pendidikan nonformal melalui lembaga kursus dan pelatihan (LKP) selama ini telah menjadi mitra strategis bagi kementerian. Menurutnya, LKP mampu memberikan pendidikan bermutu untuk semua serta membantu meningkatkan keterampilan masyarakat.

“LKP terbukti telah melahirkan  tidak hanya pekerja yang terampil tetapi juga wirausahawan dan keterampilan mereka juga diakui hingga luar negeri,” jelasnya.

Mu'ti mengapresiasi Gelar Hasil Karya Peserta Didik Kursus dan Pelatihan 2024 sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. Menurutnya, Gelar Hasil Karya tersebut menjadi langkah awal untuk membuka peluang kesempatan anak bangsa dalam meraih pendidikan.

“Komitmen kami memberikan berbagai akses pendidikan bermutu seluas-luasnya. Gelar Hasil Karya Kursus dan Pelatihan ini menjadi langkah awal untuk membuka dan menggelar kesempatan bagi anak-anak untuk tetap mendapatkan layanan pendidikan," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa Gelar Hasil Karya ini menjadi momen bersama untuk merayakan kesuksesan program-program Direktorat Kursus dan Pelatihan. Acara ini sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat manfaat dari kursus dan pelatihan.

Tatang menyebut, sebagai bagian integral dari pendidikan vokasi di Indonesia, kursus dan pelatihan hadir untuk menjawab tantangan dunia kerja yang terus berkembang agar tetap relevan dengan tuntutan zaman. Berbagai program inovatif yang dirancang dari hulu hingga ke hilir ini telah memberikan banyak kesempatan bagi para lulusannya untuk berkiprah di masyarakat.

“Program prioritas nasional Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang telah menyasar 82.336 peserta didik telah menghasilkan praktik baik yang perlu diapresiasi dan dipublikasikan ke masyarakat luas. Kegiatan ini menjadi salah satu buktinya,” ucapnya.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan: