Penampakan Fosil Purba di Kali Karing
Fosil Brakhiopoda Mengkarang
Foto: IstimewaKabupaten Merangin memiliki riwayat geologis yang panjang yang memiliki berbagai jenis situs geologi dengan fosil-fosil tumbuhan dan hewan dari masa purba. Tidak heran di beberapa wilayah di sini masuk dalam Unesco Global Geopark Merangin Jambi.
Geopark Merangin terletak di sepanjang Sungai Batang Merangin dan Sungai Mengkarang, dengan luas wilayah sekitar 2.790 hektare yang meliputi 9 desa di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Bangko, Kecamatan Tabir, dan Kecamatan Tabir Selatan. Ibu kota Kabupaten Merangin, yaitu Kecamatan Bangko, juga terletak di dalam wilayah Geopark Merangin.
Dengan kekayaan geologi dan alamnya yang unik, Geopark Merangin mempunyai situs prasejarah dan destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Selain itu, fasilitas yang lengkap dan aksesibilitas yang semakin membaik membuat Geopark Merangin semakin layak untuk dijadikan destinasi liburan yang tidak terlupakan.
Salah satu yang dapat dijumpai di Merangin adalah Fosil Kayu Teluk Gedang. Berlokasi di Desa Air Batu, Kecamatan Tabir Ilir, wisatawan akan menemukan karakteristik dari Fosil Flora Jambi yang berumur 290 sampai dengan 300 juta tahun.
Situs ini memiliki karakteristik dengan adanya fusulinid di batu dalam Formasi Mengkarang atau secara keseluruhan dianggap sebagai suatu yang tersimpan di daratan laut yang berlumpur dengan kehidupan yang berenergi rendah dan dekat ke lengkungan aliran vulkanik dan Permian Awal sekitar 290 juta tahun yang lalu.
Formasi Mengkarang di tempat tersebut menunjukkan bahwa Sungai Merangin itu tidak hanya dataran di tepi sungainya. Dinding batu yang ada membentuk patahan jurang granodiorite, columnar joints, batuan sedimen yang bertingkat-tingkat dan keindahan dari batang pohon di tepian sungai.
Disana terdapat fosil Araucarioxylon yang berkumpul di batang pohon, dengan akar yang timbul dan telah membatu, sebuah batang setinggi 2,40 meter dari akar, dan memiliki diameter 1,60 meter. Tidak jauh dari pohon ini terdapat kumpulan fosil kerang dan fusulina yang secara jelas tertanam pada lapisan dari batuan sedimen abu-abu.
Selain itu terdapat Fosil Daun Muara Kering di Sungai Karing. Sungai ini merupakan bagian aliran air kecil dari Sungai Merangin yang lebih besar. Di sepanjang sungai ini terdapat air terjun dengan patahan normal dan patahan kecil yang membentuk air terjun bertingkat-tingkat.
Di Fosil Muara Kering dapat dijumpai berbagai fosil-fosil seperti macralethopterid, pecopterid, dan daun cordaites. Meskipun fosil-fosil ini tidak utuh atau lengkap, bagian-bagiannya masih sangat terpelihara dengan baik. Selain itu, di Muara Karing juga ditemukan fosil-fosil batang pohon yang tumbuh di rawa-rawa yang terlindung dari proses erosi.
Fosil-fosil batang pohon ini muncul di tepian Sungai Merangin di hilir Sungai Karing dan sebanyak lima fosil tunggul telah ditemukan di sana. Beberapa di antaranya telah teridentifikasi sebagai fosil pohon Calamites yang sangat rentan terhadap erosi Sungai Merangin.
Dari temuan fosil-fosil ini di Sungai Karing menunjukkan nilai penting di sungai ini sebagai situs yang memperlihatkan sejarah geologi yang kaya dan unik. Dengan keindahan alam yang masih asri dan lestari, Sungai Karing dan sekitarnya dapat menjadi tempat wisata yang menarik bagi para penggemar geologi dan alam.
Dengan kekayaan geologi dan alamnya yang unik, Geopark Merangin mempunyai situs prasejarah dan destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Selain itu, fasilitas yang lengkap dan aksesibilitas yang semakin membaik membuat Geopark Merangin semakin layak untuk dijadikan destinasi liburan yang tidak terlupakan. hay/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: Haryo Brono
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- 2 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
- 3 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 4 Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol
- 5 Kasad Hadiri Penutupan Lomba Tembak AARM Ke-32 di Filipina
Berita Terkini
- Cegah Demam Berdarah, Implementasi Nyamuk Berwolbachia di Jakbar Masih Penggantian Telur
- Semoga Cepat Surut, Dua RT di Jaksel Banjir Imbas Hujan Minggu Sore
- Bappenas: Indonesia Harus Lakukan Proteksi, Bukan Jadi Proteksionis
- Ilmuwan Berusaha Temukan Obat untuk Hentikan Sendawa Sapi akibat Gas Metana
- Dunia Menyetujui Aturan Perdagangan Karbon Antarnegara di COP29