Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 26 Nov 2024, 03:40 WIB

Pemprov Mengolah Air Kali Ciliwung

Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali menghadiri Kick Off Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ciliwung di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, pada Senin (25/11).

Foto: ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta

JAKARTA – Untuk mendongkrak capaian 100 persen layanan air bersih tahuan 2030, Pemerintah Provinsi Jakarta membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ciliwung di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan. “ Tujuannya, untuk memenuhi target cakupan 100 persen layanan air bersih Jakarta pada tahun 2030,” jelas Sekretaris Daerah Jakarta,  Marullah Matali.

Dia mengatakan ini saat memulai pembangunan IPA Ciliwung, Senin (25/11). Menurutnya, pembangunan IPA ditargetkan selesai Mei 2026. Sekda menyatakan, pembangunan IPA Ciliwung menjadi bagian strategis mengatasi krisis air bersih dan meningkatkan kualitas hidup warga.

“Target kami selesai dalam waktu 18 bulan untuk memenuhi kebutuhan di lima kelurahan: Pejaten Timur, Pengadegan, Rawajati, Kalibata dan Duren Tiga,” kata Marullah. Marullah melanjutkan, proyek ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung masyarakat, khususnya Jakarta Selatan (Jaksel).

IPA Ciliwung dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi (m2) dengan kapasitas 200 liter per detik untuk melayani 15.000 kepala keluarga (KK) atau sekitar 90 ribu jiwa. “Pembangunan IPA Ciliwung bukan hanya infrastruktur, tetapi juga simbol komitmen menyediakan layanan dasar berkualitas,” tandasnya.

Air bersih adalah hak mendasar setiap warga. Pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan hak tersebut terpenuhi. Ini baik sebagai penunjang kehidupan sehari-hari maupun penunjang kesehatan berkelanjutan.

Dengan dukungan pemerintah, PAM Jaya, DPRD, dan masyarakat, proyek ini diharapkan berjalan sesuai dengan target. Akhirnya, akan bermanfaat besar bagi warga sekitar. Selain itu, menurut Marullah, penting dilakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran warga terhadap penggunaan air bersih perpipaan. Pastikan pemanfaatan fasilitas ini agar berjalan optimal.

“Namun, keberhasilan pembangunan fisik saja tidak cukup. Saya ingin menekankan pentingnya transformasi perilaku masyarakat untuk beralih dari penggunaan air tanah, menuju pemanfaatan air bersih perpipaan yang lebih terjamin kualitasnya,” ungkapnya. Langkah ini bukan hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan jangka panjang seluruh warga. Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, juga mengajak masyarakat agar menggunakan air dengan bijak untuk keberlangsungan kehidupan.

??????“Air merupakan kebutuhan dasar yang terus dibutuhkan. Jadi, sebisa mungkin menjaga bumi, menjaga lingkungan, pergunakan air dengan bijak,” harap Arief.

Sodetan

Sementar itu, untuk mempercepat air surut banjir rob, akan dibangun sodetan di RW 11 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. “Ini untuk mempercepat surut banjir akibat rob,” tandas Kepala Seksi Draninase Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara, Yudo Widiatmoko.

Menurutnya, sodetan dibuat untuk mempercepat surutnya banjir rob. Untuk sodetan menuju inlet 3 Waduk Muara Angke sudah selesai. Dia menungkapkan, saat ini, tim fokus untuk memperbesar inlet Waduk Muara Angke. Juga akan dilakukan pengerukan yang sudah dangkal di Waduk Muara Angke.

“Dengan dikeruk diharapkan Waduk Muara Angke bisa menampung banyak air rob,” tuturnya. Lebih jauh diungkapkan, air rob yang ditampung di Muara Angke akan dipompa ke laut. Selanjutnya, Pemkot Jakarta Utara akan menambah sodetan dan saluran air.

“Kami akan tambah sodetan di Inlet 4 waduk dan menghidupkan saluran mati yang berada di Inlet4. Juga menambah salurannya,” jelas Yudo. Dia menambahkan, pembangunan sodetan saja tidak akan cukup menghentikan banjir rob. Sebab sodetan yang dibangun hanya membantu agar banjir rob yang meluap ke permukiman warga dapat ditekan. 

Dengan sodetan tersebut, banjir rydiharapkan bisa cepat surut, sehingga tidak terjadi genangan. Namun, sodetan tidak menyelesaikan banjir rob. “Untuk menyelesaikan banjir rob hanya bisa dilakukan dengan tanggul laut,” tukas Yudo.

Sebelumnya, kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir rob sejak Jumat (15/11) hingga Selasa (19/11). Banjir rob biasanya datang siang hari dan surut malam. Namun, banjir rob sangat mengganggu warga. wid/Ant/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.