Pemimpin Junta: Konflik di Myanmar Terkendali

MOSKWA - Pemimpin junta di Myanmar mengatakan bahwa krisis di negaranya terkendali dan militer yang berkuasa akan mengerahkan segala dayanya untuk menyelenggarakan pemilihan umum tahun depan sesuai rencana, asalkan pemilihan itu bebas dari campur tangan asing. Hal itu disampaikan Jenderal Senior Min Aung Hlaing dalam sebuah sesi wawancara dengan kantor berita Russia,RIA, yang dipublikasikan pada Rabu (7/9).

"Situasi terkendali. Tahun lalu banyak lagi kejadian besar. Namun sejak April tahun ini, jumlah dan skalanya menurun, meski bertahap, tapi signifikan," kata Min Aung Hlaing.

"Terlalu dini untuk membahas penundaan pemilihan yang dijadwalkan pada Agustus tahun depan, dan junta masih memiliki banyak waktu untuk memulihkan ketertiban. Kami berjanji bahwa kami akan mengadakan pemilihan dalam waktu dekat, dan kami berusaha dengan sekuat tenaga untuk mewujudkannya," imbuh dia.

Jenderal Min Aung Hlaing juga mengatakan bahwa selain itu, pemilihan harus diadakan tanpa tekanan dari luar, jika tidak maka tidak akan adil dan transparan. "Dan kami akan melaksanakan pemilihan kami sendiri tanpa tekanan dari luar," tegas dia.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak Jenderal Min Aung Hlaing memimpin kudeta pada Februari 2021 terhadap pemerintah yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi, menangkap kepemimpinannya dan menahan ribuan aktivis dan pengunjuk rasa. SB/ST/I-1